gagasanriau,com ,Jakarta-Menjelang pergantian tahun 2013, Pemerintah Malaysia mengusir 346 tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah menuju Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
"Selain 346 orang TKI yang terdiri dari 245 laki-laki dan 101 perempuan itu, juga terdapat enam orang anak TKI yang diusir Malaysia," ujar Koordinator Lapangan Satgas TKI Bermasalah Tanjungpinang, Sony, di Tanjungpinang, Senin (30/12).
Menurut Sony, para TKI yang tiba di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang pada pukul 16.45 WIB tersebut ditampung sementara di penampungan Wisma Transito Batu 8 untuk laki-laki dan di Rumah Penanggulangan Trauma Centre (RPTC) Senggaran bagi TKI perempuan dan anak-anak.
"Kami akan pulangkan para TKI bermasalah tersebut menuju Jakarta dari Pelabuhan Kijang menggunakan kapal Pelni," ujar Sony.
Selama Desember 2013 pemerintah Malaysia mengusir TKI bermasalah menuju Tanjungpinang sebanyak enam kali hingga , yaitu pada 3 Desember 2013 sebanyak 296 orang yang terdiri dari 197 orang laki-laki, 99 orang perempuan ditambah tujuh orang anak-anak.
Pada 5 Desember 2013 terdapat sebanyak 239 orang yang terdiri dari 163 orang laki-laki, 76 orang perempuan dan ditambah delapan orang anak. Kemudian pada 12 Desember 2013 terdapat sebanyak 288 orang yang terdiri dari 193 orang laki-laki, 95 orang perempuan dan ditambah 12 orang anak-anak.
Selanjutnya pada 19 Desember 2013 sebanyak 257 orang yang tediri dari 186 orang laki-laki, 71 orang perempuan serta ditambah lima orang anak-anak, kemudian pada 20 Desember 2013 terdapat sebanyak 236 orang yang terdiri dari 176 orang laki-laki, 60 orang perempuan serta ditambah lima orang anak-anak.
Dari enam kali pengusiran TKI bermasalah oleh Malaysia dari awal hingga 30 Desember 2013, maka terdapat sebanyak 1.662 orang yang terdiri dari 1.160 orang laki-laki, 502 orang perempuan, serta ditambah sebanyak 43 orang anak-anak.
Jika ditotal selama 2013, lebih dari 15 ribu TKI bermasalah yang diusir Malaysia melalui Tanjungpinang dengan rata-rata per bulannya mencapai 1000-1200 orang TKI bermasalah.
(Antaranews)