Kreatifitas Daerah Tumpul, Masih Bergantung Pada Pusat

Rabu, 01 Januari 2014 - 06:20:22 wib | Dibaca: 1968 kali 

gagasanriau.com ,Pekanbaru-Peningkatan pendapatan yang menjadi instrumen pembangunan daerah terus mengalami kemajuan, namun tidak merubah porsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam komposisi penerimaan daerah. Kajian ini, disampaikan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau saat Media Briefing menyikapi refleksi akhir tahun anggaran dengan berbagai kalangan media massa di Riau Senin (30/12/2013). Dalam paparannya pada tahun 2012-2013 peningkatan pertumbuhan pendapatan secara umum hampir terjadi di semua daerah Provinsi Riau yang mengalami pertumbuhan 10 sampai 30 persen berasal dari dana perimbangan pusat. Rata-rata ketergantungan pendapatan daerah dari alokasi dana perimbangan pusat mencapai 85 persen. Bahkan Kabupaten Bengkalis sumbangan dana perimbangan pusat ke daerah mencapai 92 persen. Hal ini menunjukan pemerintah daerah semakin tidak kreatif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai upaya mewujudkan kemandirian keuangan daerah dari penggalian potensi wilayahnya. Kekuatan PAD untuk membiayai pembangunan daerah hanya berada dibawah angka 5 persen. Kecuali Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak yang mencapai 10 persen, dan tragisnya lagi 7 daerah dibawah 5 persen. Diantaranya Bengkalis 4,9 %, Kabupaten Indragiri Hilir 3,7 %, Indragiri Hulu 2,6 %, Kuantan Singingi 2,5 %, Pelelawan 3,5 %, Rokan Hulu 3,2 %, terakhir Kabupaten Kepulauan Meranti cuma 2,2 %. Hal ini menurut FITRA masih rendahnya kemampuan daerah untuk mendanai secara mandiri berbagai kegiatan pembangunan dari hasil PAD menjadi tantangan bagi pemda dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal. Sebagai ukuran derajat desentralisasi, dengan meningkatnya kontribusi PAD maka hal ini menunjukan kemampuan pemda dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Ady Kuswanto

Loading...
BERITA LAINNYA