PT. RAPP Tak Bergeming Rampas Lahan, Warga Teluk Belitung Ngadu Ke Pemkab

Gagasanriau.com Pekanbaru-Karena sikap arogansi PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) terus ngotot beroperasional di lahan masyarakat Keluarahan Teluk Belitung meskipun secara izin bermasalah, akhirnya Masyarakat mendatangi langsung Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti untuk mengadukan nasibnya.

Operasional PT. RAPP yang sudah meresahkan dan mengancam mata pencaharian warga setempat akibat lahan pertaniannya dirampas, Masyarakat Kelurahan Teluk Belitung Kecamatan Merbau tersebut mendatangi kantor Bupati di jalan Dorak Selatpanjang, Rabu (10/12).

"Masyarakat kami sangat resah. Soalnya kebun-kabun kami sudah digarap oleh PT RAPP. Bahkan sudah dibuat kanal diatas kebun kami. Sementara surat yang kami kirim ke Pemkab Meranti terkait pengaduan persoalan tersebut tak kunjung dibalas," ungkap Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Kecamatan Merbau, A Gafar. Menurut A Gaffar, Mereka meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti segera membantu mengatasi itu dan menindak tegas PT RAPP yang sudah tidak menaati peraturan lagi.

Saat mendatangi kantor Bupati, masyarakat Teluk Belitung diterima perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dan digelar rapat membahas persoalan pengaduan sejumlah warga di Kelurahan Teluk Belitung yang mengeluhkan lahan perkebunannya digarap perusahaan HTI tersebut.

Rombongan warga Teluk Belitung tersebut dipimpin oleh Camat Merbau, Wan Abdul Malik, Kapolsek Merbau, AKP Syahrudin Tanjung, Danramil 12 Merbau, Hasan Ibrahim, LurahTeluk Belitung, Kamsiatun S Hum dan sejumlah warga Teluk Belitung yang kebunnya telah digarap oleh PT RAPP.

Rapat dipimpin oleh Asisten I Setdakab, Syafil Nawawi didampingi Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem), H Yulizar S Sos MSi.

Camat Merbau, Wan Abdul Malik. Dia mengatakan bahwa pihak RAPP suah membangun kanal di lahan milik masyarakat. Oleh karena itu dia meminta kepada Dinas Kehutanan agar dapat turun ke Merbau, sehingga secara teknis dapat membantu menyelesaikan persoalan tersebut sejak awal.

Diaz Bagus Amandha