BKSDA Riau saat memasang spanduk pemberitahuan
GAGASANRIAU.COM, SIAK - Video yang menunjukkan warga Riau menangkap seekor buaya dan membelah perut hewan dilindungi tersebut berisi kepala manusia serta organ tubuh viral di media sosial.
Atas kejadian tersebut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono sangat menyayangkan terbunuhnya satwa dilindungi yang terjadi di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.
Konflik satwa buaya muara dan manusia terjadi pada Senin, 27 April 2020, korban bernama Safri, seorang nelayan warga Desa Insit, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupatan Kepulauan Meranti.
Suharyono memaparkan, sebelum Safri tewas diterkam buaya muara tersebut, sekitar bulan Juni 2019, Balai Besar KSDA Riau telah menurunkan timnya ke lokasi setelah terjadi konflik serupa di Teluk Lakar dan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan Sungai Apit dan Polsek setempat.
"Dimana saat itu telah dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar tentang keberadaan habitat buaya," terangnya.
Lokasi kejadian berada di desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Akses ke lokasi menggunakan transportasi air (speedboat) dengan jarak tempuh sekitar 8 jam.
Terhadap kejadian kali ini Balai Besar KSDA Riau, baru menerima informasi adanya warga yang dimangsa pada Senin pagi, 27 April 2020, sedangkan kejadian terjadi pada Minggu malam, korban Syafri adalah nelayan dari Selat Panjang, Meranti.
"Kemungkinan almarhum tidak mengetahui bahwa daerah tersebut adalah habitat Buaya muara," sambungnya
Untuk selanjutnya Balai Besar KSDA Riau akan kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan akan dilakukan survei, monitoring keberadaan buaya muara untuk memetakan kantong kantong Buaya.
Untuk diketahui, beredar video seekor buaya dengan panjang sekira 3 meter berhasil ditangkap warga, dan membelah perutnya.
Setelah dibelah terlihat ada kepala manusia dalam perut buaya itu. Nelayan yang diduga diterkam buaya tersebut merupakan warga Kabupaten Meranti.
BBKSDA Riau membenarkan peristiwa tersebut. Peristiwa nelayan diserang buaya itu disebut terjadi pada Minggu (26/4).
"Kami baru menerima laporan ini tadi pagi. Kejadiannya benar, di lokasi Teluk Lunas yang merupakan wilayah pertemuan antara laut dengan sungai. Di sana ada buaya muara yang sangat aktif," kata Sutmantoro.
Ia mengatakan nelayan tersebut diperkirakan diserang buaya saat sedang mencari ikan.