GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Riau selama 5 hari mengerjakan drainase berukuran besar. Hal itu untuk mengantsipasi banjir ketika huja datang. Pekerjaan itu dilakukan di Kelurahan Pebatuan, Kulim, Pekanbaru.
Pekerjaan pembuatan drainase itu dilakukan sejak Senin (5/4/2021) hingga Jumat (9/4/2021) petang.
Penggalian drainase besar sepanjang 900 meter tersebut, tidak terlepas dari bantuan dan mediasi Anggota DPRD Riau Parisman Ikhwan, yang merasa iba dengan penderitaan masyarakat Pebatuan selama ini.
Terutama masyarakat yang menjadi langganan banjir, mereka yang tinggal di enam RW (RW 3, 4,6,10, 13, dan RW 14) Kelurahan Pebatuan.
"Alhamdulillah, Ini penantian yang cukup panjang. Sepuluh tahun sudah kami menjadi langganan banjir. Dengan adanya penggalian drainase ini, jujur kami tak bisa menyembunyikan rasa kegembiraan ini. Terima kasih pemerintah, terima kasih Pak Iwan Fatah (Parisman Ikhwan)," kata Ketua Forum RT dan RW Kecamatan Kulim Zulfikri SH, mewakili masyarakat Pebatuan kepada wartawan Jumat petang.
Pembuatan drainase di sepanjang Jalan Pesantren ini, berawal dari reses Anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru, Parisman Ikhwan. Dalam reses yang digelar di RW 2 Kelurahan Pebatuan, masyarakat menyampaikan ikhwal banjir ini kepada politisi Partai Golkar tersebut.
Banjir terjadi jika hujan mengguyur lebih dari satu jam, hingga merendam ratusan rumah warga, termasuk dua pesantren di daerah tersebut, yakni Ponpes Al Ikhwan dan Pondok Pesantren Al Munawar, yang direndam air pada Sabtu (27/3/2021) pagi hingga sore lalu.
Tak menunggu waktu lama, selang beberapa hari kemudian, hasil koordinasi pihak terkait (Dinas PUPR Riau dan PUPR Pekanbaru), alat berat langsung diturunkan ke lokasi.
"Permintaan kami tak sampai di sini. Karena setelah penggalian drainase ini, Forum RT dan RW, beserta Lurah, mengajukan permintaan gorong gorong kepada Dinas PUPR Pekanbaru. Ini masih proses. Kami harapkan terealisasi gorong-gorong yang diminta masyarakat, kami yakin," tambahnya.
Zulfikri merasa yakin Dinas PUPR Pekanbaru juga akan merespon permintaan masyarakat ini.
"Saya langsung menghubungi Kadis PUPR Pekanbaru Pak Indra Pomi. Dia berjanji akan mengabulkan permintaan gorong-gorong ini. Mudah-mudahan saja setelah ini terealisasi, banjir memang tak terjadi lagi," harapnya.
Sekadar diketahui, dalam sepuluh tahun terakhir, ribuan masyarakat Kelurahan Pebatuan Kulim, menjadi langganan banjir. Kondisi banjirnya sangat parah, karena tidak adanya drainase yang menampung debet air hujan yang begitu tinggi.
Terakhir, masyarakat Pebatuan Kulim mengalami banjir pada Sabtu (27/3/2021) lalu, hingga aktivitas dua Ponpes di daerah itu, terpaksa dihentikan.