"Tapi sejak SBY memerintah (2004-sekarang), Kini cukup satu jam hujan untuk menimbulkan bencana longsor dan banjir. Karena di zaman SBY ini pembalakan hutan secara liar berlangsung dengan sangat gila-gilaan," kata Adhie dalam siaran pers yang diterima wartawan, Ahad (19/1).
Lebih jauh juru bicara mantan Presiden Abdurahman Wahid tersebut menambahkan, sikap pemerintahan presiden SBY yang mengkambinghitamkan faktor perubahan iklim sebagai sebab-musabbab terjadinya banjir merupakan sikap pengecut. Bahkan hal yang paling mengejutkan sejumlah aktor utama dari pesta pora pengrusakan hutan dan pembalakan liar berasal dari keluarga dekat Presiden SBY sendiri. "Gus Dur sendiri pernah bersaksi, sebelum kabur, pembalak liar paling ganas dari Sumatera Adelin Lis singgah dulu di Cikeas. Kemudian beberapa waktu lalu, media nasional terkemuka pernah menurunkan "cover story" Wijiasih Cahyasasi alias Wiwiek, kakak ipar SBY, yang terlibat aktif dalam skandal pembalakan liar (illegal loging) di Kalimantan Timur," tegas Adhie. Selain itu ia menghimbau kepada pihak penguasa khususnya presiden SBY agar fokus membantu korban bencana diberbagai daerah. "Lebih baik bantu rakyat yang sedang susah, jangan urus soal internal parrai. Insyaflah, ingat kekuasaan kalian sudah tinggal menghitung hari," tutup inisiator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) tersebut asatunews