Riau

Inisiasi Pesta Adat Batak, Kordias Bangga Ribuan Marga dan Boru Pasaribu di Pekanbaru Kompak

Kordias Pasaribu SH MSi, didampingi istri Tetty Sipayung (kiri) dan anggota DPR RI Masinton Pasaribu SH (kanan) dan Effendi Sianipar
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Ribuan masyarakat asal Sumatera Utara (Sumut) marga Pasaribu Sabtu siang (9//2/2019) tumpah ruah memenuhi rumah adat masyarakat Batak di Pekanbaru.
 
Pesta adat ini digagas oleh Wakil Ketua DPRD Riau Kordias Pasaribu SH MSi dihadiri oleh rumpun besar dari marga Pasaribu, dan diadakan untuk mempererat jalinan silahturahmi sesama masyarakat suku Batak di Pekanbaru.
 
Selain itu juga pesta adat ini turut dihadiri dua anggota legislator pusat yakni, Masinton Pasaribu SH dari Komisi III DPR RI, dan Effendi Sianipar.
 
"Ada 3 hal yang menjadi alasan kenapa kita berkumpul," kata Kordias dalam sambutannya dihadapan ribuan masyarakat Batak Marga dan rumpun Pasaribu.
 
Pertama kata dia, karena sebuah keharusan bagi sesama saudara dan keluarga Pasaribu untuk terus menjalin dan memperat silahturahmi.
 
Kedua terangnya lagi, juga bagaimana agar keluarga besar dari rumpun dari marga Pasaribu ini menjadi besar dan terus terjaga ikatan persaudaraaannya.
 
"Dan ke 3, karena Tuhan memberi kita kesempatan dan kesehatan agar tidak lupa untuk terus menjaga silahturahmi dan sama-sama bersyukur atas rezeki yang diberikan kepada kita" papar Politisi PDI Perjuangan ini.
 
Menurut Kordias Pasaribu SH MSI yang akan kembali maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) untuk DPRD Provinsi pada pada 17 April 2019 nanti dari PDI Perjuangan Nomor Urut 3 Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Pekanbaru ini sebagai orang Indonesia dan berasal dari suku Batak harus bangga dengan kekayaan budaya Nusantara tersebut.
 
"Dengan adanya nama marga dibelakang nama kita, sesungguhnya bisa mempermudah dan juga identitas utama orang Batak, bukan nama depan  bahkan bukan gelar,"  ujar dia.
 
Dengan identitas marga ini kata Kordias ia pernah dipertemukan dengan kebaikkan. Sebagaimana dituturkannya, dirinya pernah naik angkutan umum di Jakarta, kebetulan duitnya juga sudah sedikit jadi hari itu ia tidak makan biar bisa mencukupi untuk ongkos.
 
Dan kisahnya lagi, ketika di dalam angkot,  dirinya bertanya kepada sopir yang kedengarannya berbahasa Batak. “Marga apa lae” tanya Kordias saat itu.
 
Karena satu marga dengan dirinya dan saat ia ingin memberikan ongkos, sopir angkutan umum itu menolak bahkan memaksa untuk memasukkan kembali duit itu ke dompetnya.
 
Dari pengalaman tersebut, kata Dias begitu ia akrab disapa orang Batak yang malu akan etnis kebatakannya akan membuat dirinya sendiri menyesal.
 
"Tidak ada salahnya menggunakan marga jika kita benar-benar orang Batak" ujarnya.
 
"Jika kita malu jadi orang Batak bahkan menghilangkan marga kita itu sama dengan mematikan lampu di waktu kegelapan. Artinya kita akan menemukan kesulitan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan," jelasnya.
 
Pada kesempatan itu juga, Dias juga berbagi pengalaman selama dirinya membangun karir politik.
 
"Kehadiran saya di politik tidaklah diharapkan banyak orang, 22 tahun sudah menjadi kader Partai PDI Perjuangan mulai karir dari bawah ,saya pernah Ketua PAC (Pimpinan Anak Cabang. Red) hingga DPC tapi mengundurkan diri kemudian karena konsisten dan tidak pindah partai, saya pernah juga ketua DPD namun kerasnya persaingan" bebernya.
 
Namun kata Dias lagi, politik bukan hanya untuk merebut kekuasaan dan kesenangan pribadi maupun kelompok tertentu saja.
 
"Bagi saya politik adalah kesungguhan dan kesadaran sejati kita  untuk mengabdikan diri kepada rakyat, kepada bangsa dan negara sebagai warga negara dan juga sebagai anak ideologis Bung Karno sepanjang usia kita diberikan Tuhan" tegas Dias.
 
Dias juga menyatakan permintaan maaf kepada rumpun besar marga Pasaribu jika selama pengabdiannya sebagai wakil rakyat di DPRD Riau hampir lima tahun ini belum sepenuhnya memuaskan. Namun ia berjanji akan lebih kuat berusaha untuk terus memberikan pengabdian yang tulus kepada rakyat kedepannya.
 
Ia meyakini dibawah kepemimpinan Presiden Ir Joko Widodo (Jokowi) Indonesia terus mengalami kemajuan. "Pembangunan berjalan di seluruh pelosok Nusantara, pemberantasan korupsi dilibas tanpa tebang pilih" papar dia.
 
Terutama di Provinsi Riau, terang Dias, Masyarakat patut bahagia pasalnya masalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah tidak ada lagi.
 
"Artinya Presiden Jokowi sudah sangat tegas terhadap para pengusaha nakal yang mau berusaha di Indonesia" ujarnya.
 
Untuk itu lah dirinya mengajak seluruh masyarakat agar optimis menatap masa depan karena pemerintahan yang kuat dan rakyat kompak dan rukun akan membuat Indonesia semakin disegani dunia.
 
Reporter Nurul Hadi
Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar