Gagasanriau.com.Pekanbaru-
"Pada lapisan atmosfer di ketinggian 7.000 sampai 10.000 kaki ada fortex yang membuat asap beralih arah. Jadi Singapura sudah terpengaruh asap dari Riau, tapi baru berupa asap tipis," kata Staf BMKG Stasiun Pekanbaru, Ardhitama, di Posko Satgas Tanggap Darurat Asap di Pekanbaru, Minggu (2/3/2014).
Ia mengatakan, ada kecenderungan asap juga akan lebih pekat ke arah Selat Malaka karena ada bibit badai di bagian Utara Filipina yang bisa memengaruhi arah angin. Kondisi tersebut kemungkinan akan terjadi pada akhir Maret dan Mei.
"Sejauh ini, angin masih bertiup dari arah timur laut ke barat faya sehingga asap bergerak ke Sumatera Barat dan hingga Bengkulu," ujarnya.
Ia mengatakan, BMKG memprakirakan dalam tiga hari ke depan peluang hujan akan sangat kecil di Riau. Hujan lokal dengan skala ringan hanya terjadi di bagian barat Riau.
"Dalam tiga hari kedepan kami pesimis akan turun hujan," katanya.
Berdasarkan data BMKG Pekanbaru, pantauan satelit Terra & Aqua pada Minggu pagi menunjukkan ada 98 titik panas di Pulau Sumatera yang seluruhnya berada di Riau.
Asap pekat hingga kini masih terus menyelimuti Kota Pekanbaru yang lagi-lagi mengganggu penerbangan. Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II menyatakan sekitar 12 penerbangan mengalami penundaan akibat asap.
Sebabnya, jarak pandang menurun hingga tinggal 800 meter dan berbahaya bagi aktivitas penerbangan.(Ant)