Tanggapi Isu Kenaikan BBM, Pedagang Sembako Lambungkan Harga

Senin, 17 November 2014 - 10:20:20 wib | Dibaca: 1774 kali 

Gagasanriau.com Bagan Sinembah-Menanggapi isu akan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat ini, hampir seluruh pedagang yang menjajakkan sembako di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), ikut juga melambungkan harga bahan pokok tersebut.

Berdasarkan pantauan dilapangan, hal itu terjadi di sejumlah daerah di Negeri Seribu Kubah itu khususnya di daerah yang terkenal dengan sebutan Kota Sawit yakni Bagan Batu Kota semakin tak menentu menyikapi isu penaikan harga BBM.

Terbukti di sejumlah pasar tradisional, harga bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan rata rata di atas 50%. Seperti harga cabai merah misalnya, dimana sebelumnya seharga Rp 24.000/kg sekarang sudah mencapai Rp 60.000, begitu juga tomat sudah menembus Rp15.000/kg yang sebelumnya juga masih dikisaran Rp 6.500/kg.

Selain produk hortikultura tersebut, minyak goreng dan beras juga mengalami hal sama. "Mahal semua, bayangkan kita membawa uang Rp 100.000 ke pasar, itupun tidak cukup. Dan paling banyak yang didapat, hanya tiga jenis belanjaan," kata Rahmawati, salah seorang warga Bagan Sinembah kepada gagasanriau.com, Ahad (16/11) di Pajak Baru Bagan Batu, Bagan Sinembah, Rohil.

Selain daripada itu kata dia lagi, kenikan harga juga terjadi pada ikan, dimana harga yang paling rendah berkisar Rp 50.000/kg. "Bagaimana mau banyak dibeli kalau harganya selangit, dan kita cuman bisa beli setengah dan seperempat kilo saja untuk mencukupi uang yang di bawa," ujarnya.

Sementara di lain tempat, pengamat ekonomi Bagan Sinembah, Yatiman, Senin (17/11) di Bagan Batu, mengomentari kondisi ini. Ia mengatakan, hal itu wajar terjadi dikarenakan para pengambil kebijakan terutama pemerintah pusat berlomba lomba mengeluarkan pernyataan yang ikut mempengaruhi harga di pasar.

Yang paling utama sebutnya lagi, soal kebijakan menaikkan harga BBM. Padahal statement itu tidak produktif, yang ada hanya meresahkan dan membuat masyarakat kalang kabut.

"Berbagai kebijakan yang belum menguntungkan masyarakat di antaranya Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Sejahtera sebagai stimulus bagi rakyat kecil, ternyata tidak produktif, buktinya harga kebutuhan pokok terus membumbung tinggi," terangnya.

Untuk itu lanjutnya lagi, hal tersebut harus menjadi perhatian utama pemerintah, agar jangan hanya mengeluarkan pernyataan yang justru membuat perekonomian masyarakat luas amburadul.

Hermansyah


Loading...
BERITA LAINNYA