Gagasanriau.com Selat Panjang-Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. Iqaruddin, M.Si mengeluhkan Kinerja Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kahumas) Eri Suheri yang telah membohongi wartawan dalam pemberian izin liputan sewaktu kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (27/11/2014) yang terkesan pilih kasih. Sehingga wartawan dari empat media kehilangan hak untuk melakukan peliputan karena tidak mendapatkan izin peliputan.
"Kenapa ini terjadi, dan saya berharap hal ini jangan sampai terjadi lagi,”kata Sekda saat di jumpai diruang kerjanya Jumat (28/11/2014) kepada Gagasanriau.com.
Selain mengeluhkan kecerobohan bawahannnya tersebut, ia juga berjanji akan memanggil Kabaghumas Eri Suheri untuk ditindaklanjuti, "apalagi saya mendengar hal ini sudah terbit di media online"keluhnya lagi.
Sebelumnya Kahumas Kabupaten Kepulauan Meranti, Eri Suheri diduga telah membohongi beberapa wartawan dalam mengakomodir peliputan Presiden RI Jokowi saat mengunjungi Desa Sungai Tohor Kecamatan Tebing Tinggi Timur (26/11/2014) lalu.
Seperti dikatakan Jamaludin, Nurul Fadli (wartawan sigapnwes.com ) dan Misjan (wartawan oketimes.com) karena pada awalnya saat mereka mendaftarkan diri untuk mendapatkan kartu pengenal resmi dari pemerintahan kabupaten sehubungan kedatangan presiden, para wartawan tersebut dikatakan oleh pihak humas tidak perlu mendaftar.
"Entah kenapa kami dibohongi Kabaghumas Kabupaten Kepulauan Meranti Eri Suheri mentah-mentah. Saat diminta nama kami diakomodir untuk meliput agenda presiden. Padahal kita sudah menjumpainya dan meminta sama kabaghumas bagaimana mendapatkan kartu ID CARD khusus yang dikeluarkan pemda. Ia mengatakan tidak ada mengunakan ID Card khusus. dan tidak mengakomodir kami, saat dilapangan beberapa rekan media lain di keluarkan.Ada apa ini"kata Jamaludin.
Kebohongan Kabaghumas Eri Suheri ini ditambahkan Jamal terbukti ketika di lapangan bola Sungai Tohor, saat sang kabag mendata nama-nama wartawan yang mengunakan idcard khusus yang sudah distempel Sekda Meranti ternyata Jamaluddin sadar bahwa dia dan rekannya telah dibohongi.
"Itulah menjadi pertanyaan kami kepada pak Eri, kenapa nama kita tidak dapat kartu id card, sedangkan semalam bapak katakan tidak ada pakai kartu id card khusus, nah semalam kita juga minta sama bapak agar nama kita diakomodir"kecamnnya.
Rojali Ketua LP-TIPIKOR (Lembaga Pemantau Tindak Pidana Korupsi) di Meranti turut mengkritik Kahumas Meranti yang dianggap menyepelekan kerja-kerja jurnalistik.
"Hal ini sudah lama menjadi keluhaan beberapa rekan media di Meranti terutama wartawan-wartawan sonior. Kami minta Bupati segera membemahi Humas, ini terbukti jelas Humas salah satu faktor penyebab ambruknya pemberitaan di Kabupaten Kepulauan Meranti karena tidak mengakomodir dan tidak ada hubungan baik sama awak media,”jelas Rojali dengan tegas.
Tommy