FITRA Riau Kritik Pemkab Meranti Belanjakan Uang Rp.11 M Untuk Publikasi, Angka Kemiskinan Tinggi

Selasa, 03 Maret 2015 - 04:34:50 wib | Dibaca: 1938 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Alokasi anggaran untuk belanja publikasi yang mencapai Rp.11 milyar di bagi Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah (Humas Setda) Kabupaten Kepulauan Meranti mendapat kritik oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau. Pasalnya angka yang dianggarkan dengan nilai fantastis tersebut sangat tidak sesuai dengan kondisi objektif masyarakat Kepulauan Meranti yang masih bergumul dengan kemiskinan. Dimana angka kemiskinan masih berkisar 32 persen dari total jumlah penduduk 300 jiwa. Bahkan kemiskinan Kabupaten Kepulauan Meranti itu berada diatas rata-rata nasional yang saat ini berada diangka 11 persen lebih. "APBD sejatinya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Artinya APBD dapat dbelanjakan jika ada kepentingan rakyat dan menunjang perbaikan kesejahteraan rakyat. Itu adalah amanat konstitusi kita dipasal 23 ayat 1 UU 1945. 2. UU 17 2003 tentang keuangan negara (APBN/D) juga sangat jelas mengamanatkan bahwa penggunaan keuangan Negara dilakukan secara efektif, efisien dan adil dalam proporsi belanjanya"kata Triono Hadi Peneliti FITRA Riau kepada Gagasanriau.com Selasa siang melalui pesan elektroniknya. Namun lanjutnya lagi, tak jarang ditemui justru, otonomi daerah digunakan sebagai ruang untuk bagaimana menghambur-hamburkan uang rakyat untuk kepentingan yang seharusnya bisa diefisienkan. Salah satunya adalah bagaimana pemerintah jorjoran menggunakan dana APBD untuk belanja publikasi secara jor-joran. Padahal menurut Triono lagi jika dilihat dari kebutuhan pembangunannya, justru Meranti masih sanagat memerlukan pendanaan yang memadai. "Seharusnya lebih baik, Pemda Meranti mengalokasikan anggaran untuk mengintervensi kebijakan penanggulangan kemiskinan. Memang tak dapat dipungkiri, publikasi merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Namuan tentu harus dilihat apakah itu menjadi hal penting dgn aloikasi milyaran rupiah?"tukasnya. Reporter Arif Wahyudi

Loading...
BERITA LAINNYA