Gagasanriau.com Pekanbaru-Kader partai Golongan Karya (Golkar) Riau Suparman yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, menuding Indra Mukhlis Adnan Ketua Plt DPD Golkar Riau Munas Ancol membuat kekacauan didalam internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Sebenarnya apa yang diinginkan Indra ?. Apakah ingin membesarkan Golkar atau malah mengacauakan?"ungkapnya, Kamis (9/4). Suparman pun mengatakan bahwa Indra seolah mengkotak-kotakkan kader partai Golkar yang ada di daerah dan di Riau.
“Kita tunggu sajalah dulu, kan putusan PTUN sudah jelas. Jangan ada yang mengeluarkan surat menyurat. Tapi kenapa Indra melakukan itu? Berarti dia tidak taat hukum,”katanya. “Sebenarnya apa yang diinginkan Indra? Apakah ingin membesarkan Golkar atau malah mengacauakan? Ungkapnya, Kamis (9/4).
Kader Golkar sekaligus ketua DPRD Riau ini mengharapkan agar kader-kader Riau yang ada di daerah tak terperangaruh dan mau menunggu putusan yang telah dikeluarkan oleh PTUN. “Kita tunggu sajalah dulu, kan putusan PTUN sudah jelas. Jangan ada yang mengeluarkan surat menyurat. Tapi kenapa Indra melakukan itu? Berarti dia tidak taat hukum,” tegasnya.
Ia juga menyatakan kubu Indra yang sampai saat ini tidak mau bersabar dan menjalankan putusan PTUN. Ia juga menuding, sifat Indra saat ini hanya akan memecah belah karena bersifat adu domba.
“Sebagai kader kader Golkar, kita meminta agar membesarkan Golkar ajalah, jangan sampai menyulitkan kader kader yang ada dibawah apalagi mengadu domba. Sudahlah, semua kader golkar marilah kita menyikapi masalah ini dengan bijaksana. Kalau PTUN tidak ada jangan dilakukan, hari inikan putusan PTUN itu jelas keputusan PTUN itu agar menunggu kepastian hukum dulu,” tegasnya.
Dikatakan, jika keputusan PTUN nanti jatuh ke tangan Agung Laksono, maka pihak yang menang berhak untuk mengambil keputusan dan melakukan semua kegiatan sesuai anggaran rumah tangga Golkar.
“Tunggu dulu, tidak boleh mengeluarkan surat menyurat, tapi ini malah melakukan strategi yang tidak baik, malah tunda-menunda tanggal lah, ini kan tak baik bagi pemerintahan, kita partai besar ikuti aja aturan main semuanya, kita tunggu, Kita hormati, apa salahnya. Jangan melakukan hal-hal yang mengadu domba dan mengacau dan memecah belah, mengirimkan SK kepada kader-kader lain, sehingga nanti semakin runyam, ada apa niat indra sebenarnya, niat membesarkan Golkar atau memecah belahkan Golkar?” tuturnya.
Reporter Dian Editor Arif Wahyudi