Gagasanriau.com Tembilahan-Program Gerakan Masyarakat Maghrib (Gemmar) Mengaji yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil), beberapa waktu lalu diharapkan mampu menciptakan generasi-generasi penerus yang Qur'ani.
Harapan ini disampaikan Bupati Inhil dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Setda, H Fauzar saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H, di Masjid Yayasan Amalbhakti Muslim Pancasila (YAMP), Jalan Baharuddin Yusuf Tembilahan, Rabu malam (14/1/2015).
Kegiatan yang diawali dengan pembacaan berzanji ini, turut dihadiri perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Camat dan Lurah se-Kecamatan Tembilahan, serta jama'ah Masjid YAMP Tembilahan.
Dikatakan, peringatan Maulid Nabi yang sudah menjadi kegiatan rutin tahunan umat Islam, diharapkan dapat memberikan makna dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, dengan mengambil suri tauladan yang ada pada diri Rasulullah SAW.
"Mari kita kita manfaatkan momentum Maulid Nabi ini sebagai peristiwa besar dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujar Fauzar.
Dijelaskan, salah satu misi Pemkab Inhil dalam menjalan kegiatan dan program pembangunan adalah di bidang keagamaan, yakni melalui program Gerakan Masyarakat Maghrib (Gemmar) Mengaji.
”Kami sangat mengharapkan bantuan dan peran serta orang tua, untuk membantu dan mensukseskan pelaksanaan program pembangunan terutama Gemmar Mengaji, sehingga ke depan tidak ada lagi anak-anak kita yang tidak bisa baca tulis Al-qur’an dan mengerti akan ajaran agama Islam,” tambahnya.
Sementara itu, Al-Ustadz H Anwar dari Kuala Tungkal, Provinsi Jambi dalam tausiyahnya berharap, dengan seringnya memperingati Maulid Nabi ini akan dapat mengetahui rekam jejak Rasulullah SAW, sehingga timbul rasa cinta kepada nabi akhir zaman, yang merupakan rahmat bagi seluruh alam.
“Mari kita jadikan Rasulullah SAW sebagai contoh dan teladan dalam menjalani kehidupan ini, supaya kita memperoleh keselamatan serta kebahagiaan di dunia dan akhirat,”imbuhnya.
Humas/Ragil Hadiwibowo