Dengan Dalih Prosedur, Nyawa Sugiono Berakhir RSUD Arifin Ahmad

Kamis, 09 Juli 2015 - 10:27:17 wib | Dibaca: 1852 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad kembali membuat aib karena dengan dalih prosedur yang tidak begitu oenting, nyawa Sugiono (47 Tahun) berakhir ditempat manusia mengharapkan pertolongan medis.

Sugiono yang seorang tauke karet di Kabupaten Indragiri Hulu merupakan korban penembakan oleh perampok pada Rabu (8/7/15).Ia merupakan warga Dusun Sibabat Dua menjadi korban perampokan dan penembakan oleh dua orang kawanan perampok, Rabu (8/7) sekitar pukul 12.00 Wib. Sugiono ditemukan warga setempat sedang tergelepar bersimbah darah di jalan Poros antara Dusun Sibabat Satu dengan Dusun Sibabat Dua, kepada warga yang menolongnya ia mengaku baru saja ditembak dua orang tak dikenal dan melarikan uangnya. Kemudian Sugiono dilarikan ke RSUD Indrasari Rengat, lalu di rujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

Karena adanya proyektil bersarang di perutnya dan perlu ada penanganan medis yakni operasi untuk mengeluarkan peluru bersarang di perut korban, polisi setempat merujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru.

Namun parahnya pihak RSUD Arifin Ahmad tak kunjung melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa Sugiono yang dalam kondisi kritis tersebut. Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang dilansir oleh riauterkini Kamis Siang (9/7/2015) harus ada prosedur untuk melakukan operasi, meskipun kondisi korban dalam kondisi kritis alias Sakaratul Maut.

"Ada tahapan-tahapannya, barangkali pihak rumah sakit bisanya siang, harus melalui proses terlebih dahulu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Riau Andra.

Kerabat korban, Arwan Citra Jaya menyebutkan, pihak RSUD Arifin Ahmad lambat melakukan operasi pengambilan peluru. Korban dirujuk dari RSUD Indrasari Rengat, Rabu (8/7) hingga Kamis belum dilakukan operasi pengambilan peluru. "Alasannya belum ada izin dari pihak kepolisian, masa harus nunggu izin polisi," sebutnya.

Saat ini, kata Arwan, keluarga masih mendesak agar pihak RSUD Arifin Ahmad segera melakukan operasi mengeluarkan peluru dari jasad korban. Namun, sambung Arwan, meskipun korban sudah meninggal dunia pihak RSUD Arifin Ahmad masih juga menunda operasi pengeluaran peluru tersebut.

"Korban meninggal dunia jam 7 pagi dan pihak RSUD baru akan melakukan operasi pengambilan peluru jam 1 siang, mau jam berapa lagi jenazah keluarga kami bisa kami bawa kembali ke Inhu untuk dikebumikan," rutuknya kepada pihak RSUD Arifin Ahmad.

Editor Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA