Parah!! Semenisasi Perumahan Mewah Ini Gunakan Uang Rakyat

Senin, 31 Agustus 2015 - 04:21:55 wib | Dibaca: 1991 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru - Pengembang Perumahan Bafanda yang terletak di RT.06 RW.07 Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru ini sungguh keterlaluan. Pasalnya perumahan yang dikategorikan mewah dengan harga jual berkisar Rp.250 hingga 300 jutaan ini menggunakan uang rakyat yakni melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru untuk membangun fasilitas perumahan berupa semenisasi dangan panjang berkisar 1000 meter total dan lebar 5 meter. Sementara pantauan Gagasanriau.com dilapangan Minggu sore (30/8/2015), disekitar perumahan mewah tersebut, terdapat perumahan rakyat Nusa Indah dan Bertuah yang disubsidi oleh pemerintah dan dihuni oleh kalangan pegawai kecil dan rakyat golongan kecil masih minim fasilitas publik. Seperti rumah ibadah berupa mushola yang masih belum selesai bangunannya, fasilitas Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) masih memprihatinkan, dan juga kondisi jalan lingkungan sangat buruk. Warga perumahan Nusa Indah yang enggan disebut namanya membenarkan bahwa semenisasi perumahan mewah Bafanda tersebut, menggunakan anggaran negara. "Ya bang, katanya proyek PL (Penunjukan Langsung) dari Pemko Pekanbaru"ungkapnya singkat. Andy, Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi ( Repdem) Marpoyan Damai dan juga warga perumahan Nusa Indah yang berdampingan dengan perumahan Bafanda mengkritik kebijakan Pemko Pekanbaru karena dinilai salah menempatkan bantuan semenisasi tersebut. "Jelas itu salah sasaran, itu perumahan mewah dan sudah menjadi tanggungjawab Developer (Pengembang. Red) dan ini sudah tidak adil bagi rakyat, masak uang rakyat miskin membiayai kaum mewah? harusnya Pemko Pekanbaru meninjau kembali bantuan tersebut, dan cek langsung ke lapangan, apa pantas atau tidak pembangunan ini untuk siapa?"kritik Andy tegas kepada Gagasanriau.com Senin pagi (31/8/2015). Ditambahkan Andy, harusnya bantuan berupa pembangunan fasilitas publik tersebut, lebih berkeadilan pada mayoritas kaum lemah, bukan justru melemahkan kaum lemah dengan merebut hak kaum miskin. "Kan banyak diperumahan Bertuah dan Nusa Indah ini masih minim fasilitas publiknya, jalan lingkungan masih kriting, Masjid dan Mushola belum layak, fasilitas kesehatan tak jelas fasilitasnya, coba lihat drainase perairan disana, ambruk dan banjir mengancam warga"tukas Andy. Untuk diketahui, Perumahan Nusa Indah dan Bertuah adalah dua perumahan bersubsidi oleh pemerintah, dan kebanyakan dihuni oleh pegawai golongan rendah, dengan jumlah penghuni perumahan hampir mencapai 1000 Kepala Keluarga. Namun fasilitas publik masih dalam kondisi memprihatinkan. Reporter Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA