Penyakit DBD Serang Warga Bengkalis

Rabu, 16 September 2015 - 06:44:50 wib | Dibaca: 1904 kali 

GagasanRiau.com Bengkalis – Nampaknya kabut asap cukup pekat yang terjadi dalam minggu-minggu terakhir ini, sama sekali tidak berpengaruh dan menghambat penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejumlah tempat, penyakit yang disebabkan Nyamuk Aedes aegypti ini mulai menyerang warga.

Contohnya di Gang Kenanga dan Gang Karet Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, tiga warga di sekitar Jalan Pertanian Bengkalis ini, sudah terserang DBD dan saat ini ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis. Dua orang pelajar sekolah dasar dan seorang lagi dewasa. Terkait masalah ini Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie mengatakan sudah memperoleh informasi adanya kasus DBD ini. Tak hanya itu, dia juga mengaku telah mengintruksikan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala-kepala Puskesmas agar segera bertindak. “Bukan hanya di Kecamatan Bengkalis, seluruh kepala Puskesmas di semua kecamatan juga telah kita instruksikan untuk melakukan fogging di tempat-tempat yang sudah diketahui adanya kasus DBD. Seluruh Kepala Puskemas sudah kita perintahkan untuk bergerak cepat dan tepat agar penyebaran DBD segera diatasi dan tidak meluas," ujar Ahmad Syah. Di bagian lain dan sebagaimana pernah disampaikan sebelumnya, Ahmad Syah kembali mengingatkan warganya supaya rajin membersihkan lingkungan sebagai tindakan pencegahan. Lebih jeli melihat lokasi yang bisa dijadikan sarang nyamuk. Pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien sampai saat ini, imbuhnya, adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus. Tindakan 3M yang dimaksudkannya itu, adalah menguras tempat penampung air secara rutin, mengubur benda-benda bekas yang bisa menampung air serta menutup tempat penampungan air. Sedangkan yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan. Misalnya menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur. Kemudian, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain Tindakan 3M Plus ini, imbuhnya, adalah hal yang paling ampuh untuk menangkal perkembangan DBD. Sebab, nyamuk Aedes Aegypti memang menjadi vektor utama penyebaran penyakit yang dapat menyebabkan kematian ini. Nyamuk DBD berkembang biak dengan sangat pesat, terutama pasca musim hujan. “Meskipun bentuknya kecil, kuburkan kalau di lingkungan kita ada benda yang tak berguna yang dapat menampung air. Sebab meskipun genangan airnya kecil, namun sudah cukup buat nyamuk DBD untuk berkembang biak,” Ahmad Syah, mengingatkan masyarakatnya. Ahmad Syah juga mengatakan sudah mengintruksikan Dinas Kesehatan serta seluruh Camat, Kepala Desa, Lurah, Kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan di desa-desa di daerah ini untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing, agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan PSN. “PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD,” pesan Ahmad Syah. Reporter Mirzal Apriliando

Loading...
BERITA LAINNYA