GagasanRiau.com Pekanbaru - Pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau Noviwaldy Jusman yang menyatakan diri keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipertanyakan sikap nasionalismenya. Karena dinilai berlebihan dan tidak mencerminkan wakil rakyat untuk menyelesaikan persoalan rakyat.
Hal diungkapkan oleh Kordias Pasaribu sesama anggota DPRD Riau dan juga Ketua DPD PDIP kepada GagasanRiau.comĀ Kamis pagi (22/10/2015). Dimana disebutkannya pernyataan Novilwaldy Jusman yang akrab dipanggil Dedet ini sudah tidak etis lagi hanya gara-gara gagal tangani kabut asap lantas menyatakan keluar dari NKRI.
"Justru rakyat berharap banyak kepada dirinya (Noviwaldy Jusman. Red) untuk memperjuangkan bagaimana kabut asap dan kebakaran lahan di Riau ini bisa diselesaikan, beliau kan punya hak politik di legislatif, bukan justru mengeluarkan statement yang provokatif, perlu kita pertanyakan nasionalisme pak Dedet ini, kita berharap pak Dedet lebih arif membuat pernyataan karena jabatan yang ia emban melekat pada dirinya, dan mewakili legislatif kah pernyataannya, semoga saja pak Dedet bisa memberikan keterangannya maksud dan tujuan pernyataannya tersebut"kata Kordias.
Ditambahkan Kordias lagi seharusnya wakil rakyat tidak harus menunjukan sikap menyerah karena menghadapi masalah, "Jika kita mundur dan menghindar dari masalah berarti kita pengecut hal ini akan menunjukan kualitas diri bahwa kita gagal mewakili rakyat"tegas Kordias.
Noviwaldy Jusman melalui akun Facebook nya menyatakan diri untuk keluar dari NKRI karena persoalaan asap yang tidak tuntas. Dalam Akun Facebooknya Dedet menghubungkan pernyataannya kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), dimana Dedet sendiri adalah kadernya duduk di DPRD Riau sebagai Wakil Ketua DPRD.
Reporter Ady Kuswanto