GagasanRiau.Com Pekanbaru - Perhimpunan Mahasiswa Kampar se Riau(PMKR) mengkritik Kepolisian Resor (Polres) Kampar dan Bupati Jefry Noer yang tak perduli dan penegakan hukum, justru membiarkan dugaan kasus korupsi terjadi. Hal ini sehubungan dengan proses hukum Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kampar H. Nasrun yang diduga merugikan negara akibat perbuataannya melakukan tindak pidana korupsi.
Hal ini disampaikan oleh Andres, Kepala Bidang PMKR melalui rilis pers nya kepada GagasanRiau.Com Rabu (13/1/2015). Dimana disebutkan jika persoalaan kasus dugaan korupsi yang dituduhkan kepada Kadisdik H. Nasrun ini sengaja diabaikan penegak hukum di Kabupaten Kampar.
"Kita mendesak Polres Kampar tuntaskan korupsi di P dan K Kabupaten Kampar. Setahun sudah dugaan korupsi pengadaan seragam sekolah Rp.6 milyar di Dinas Pendidikan Kampar yang ditangani Mapolres Kampar, tapi sampai hari ini belum ada titik terang dari kasus itu, apalagi yang ditunggu Polres Kampar?"kata Andres Kabid Advokasi PMKR.
Ditegaskan Andres Polres Kampar lemah dalam menangani kasus ini, jika tidak memiliki cukup bukti, ditegaskan Andres, hasil audit BPK sudah dikontongi, "dan dalam hasil audit BPK itu sudah jelas negara dirugikan Rp.130 juta, dari kasus ini kami memiliki rekaman pernyataan Kasat Rekrim Polres Kampar artinya tidak ada lagi alasan untuk tidak segera menetapkan tersangka pelaku dan segera bawa kasus ini ke pengadilan"tegas Andres.
Diterangkan Andres, kasus ini jelas sekali ada pelanggaran hukum karena telah melanggar pasal 2 junto pasal 18 UU No 31 thn 1999 dan junto pasal 55 tentang tindak pidana korupsi dan bersama melakukan kejahatan merugikan negara.
"Jika Polres Kampar dalam minggu ini tidak segera menetapkan tersangka Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan seluruh yang terlibat maka kami akan melakukan aksi demontrasi besar-besaran di Polda Riau meminta segera pecat Kapolres Kampar segera ambil alihkasus dugaan korupsi pengadaan seragam sekolah Rp. 6 M tersebut"tegasnya lagi.
Selain itu juga Andres juga mengkritik Bupati Kampar karena dianggap diam saja anak buahnya diduga korupsi. "Ini ada apa dengan Bupati Kampar, kok diam-diam aja, jangan-jangan ini ada indikasi Bupati Kampar bermain mata dengan H. Nasrul"tutup Andres.
Reporter Arif Wahyudi