Hadiri Sidang Promosi Doktor dari IPDN Jatinangor

Firdaus Boyong 140 Orang Dari Pekanbaru Untuk Hadiri Pemberian Gelar S3

Kamis, 14 Januari 2016 - 18:01:43 wib | Dibaca: 3983 kali 
Firdaus Boyong 140 Orang Dari Pekanbaru Untuk Hadiri Pemberian Gelar S3
Firdaus MT Wako Pekanbaru

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Firdaus MT Walikota Pekanbaru memboyong rombongan besar sekitar 140 orang ke Jatinagor Provinsi Jawa Barat untuk menghadiri Sidang Promosi Doktor dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Dimana dilansir dari antarariau disebutkan oleh Alek Kurniawan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah (HUmas Setda) Pemerintah Kota Pekanbaru yang berangkat hari ini adalah rombongan Istri Wali Kota, Asmita Firdaus, Pimpinan SKPD, tamu undangan VIV, para Camat, Humas dan media.

Sementara itu ketika GagasanRiau.Com menghubungi Alek Kurniawan Kabaghumas Setda Pemko Pekanbaru melalui telepon genggamnya, ia membantah bahwa keberangkatan Firdaus membawa rombongan. "Ya bener saya dan Pak Wali, kalau rombongan saya tidak tahu, kita datang atas undangan dari IPDN"kata Alek menjelaskan.

Dilain pihak Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau Usman kepada GagasanRiau.Com menanggapi dengan kritis.

"Yang jelas Pemko Pekanbaru pemborosan anggaran, tidak tepat menggunakan uang rakyat, itu diluar Tugas Pokok Fungsi (Tupoksi) pejabat hanya untuk menghadiri agenda Walikota. Silahkan kalau memang mau datang, tapi dengan catatan tidak menelantarkan kepentingan publik, layanan kepada masyarakat, dan menggunakan uang pribadi"kata Usman.

Selain itu dikatakan oleh Usman, prilaku pemborosan ini jelas-jelas sudah melaanggar hak-hak rakyat alias mengangkangi hak rakyat. "Kapasitasnya sebagai apa pejabat di Pemko Pekanbaru menghadiri agenda pribadi Walikota dengan menggunakan APBD, tidak penting dan hanya buang-buang duit saja"tegas Usman.

Usman menyarankan agar Firdaus untuk lebih arif menggunakan anggaran rakyat, seperti memanfaatkan untuk kebutuhan rakyat, menciptakan lapangan pekerjaan. "Buat apa gelar akademik panjang-panjang dan mentereng jika tidak bermanfaat bagi rakyat"tutup Usman.

Reporter Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA