Jelang Kedatangan Presiden Jokowi, Satelit BMKG Tak Dapat Memantau Titik Panas Di Riau

Kamis, 14 Juli 2016 - 10:15:45 wib | Dibaca: 6393 kali 
Jelang Kedatangan Presiden Jokowi, Satelit BMKG Tak Dapat Memantau Titik Panas Di Riau

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Bumi Lancang Kuning justru Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengaku, satelit tidak mampu memantau potensi kebakaran hutan dan (karhutla) di Provinsi Riau, meski dalam dua hari terakhir daerah itu merupakan wilayah konsentrasi titik panas di Sumatera.

"Dari pantauan satelit baik Terra dan Aqua pukul 7.00 Wib pagi tagi, titik panas dinyatakan nihil. Begitu juga pantauan pukul 16.00 Wib sore ini, baik titik panas maupun titik api tetap dinyatakan nihil," papar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Rabu.

Lazimnya, kata dia, kedua satelit tersebut mengalami blank area atau tidak mampu menjangkau titik panas, dihasilkan dari panas bumi di Provinsi Riau dikarenakan berbagai sebab yang dapat menjadi penghalang.

Padahal dalam dua hari terakhir yakni Senin (11/7), Riau memberi sumbangan 28 titik panas dari total 65 di Sumatera dengan 16 titik api di empat kabupaten/kota dan dan Selasa (12/7), menyumbang 28 titik panas dari total 67 di Sumatera dengan 17 titik api pada empat daerah di provinsi tersebut.

Sugarin berujar, hari ini satelit cuma memantau 18 titik panas atau jauh menurung dibanding hari sebelumnya 67 titik dengan tingkat kepercayaan 50 persen tersebar pada empat provinsi di Sumatera.

"Di Sumatera Selatan terpantau 6 titik panas, lalu Jambi dan Bangka Belitung sama-sama memberi sumbangan 5 titik serta Bengkulu 2 titik panas," jelasnya.       

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mencatatt 1.400 hektare total luas kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di Provinsi Riau telah terjadi mulai Januari hingga awal Juli 2016.

"Data kami (Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau) melaporkan, telah terjadi karlahut seluas 1.400 hektare terutama pada sejumlah kabupaten/kota di Riau," papar Kepala BPBD Provinsi Riau, Edward Sanger.

Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan berdasarkan data satelit baik Terra maupun Aqua setiap hari, meski data yang disampaikan memiliki kelemahan.

"Beberapa waktu lalu di bulan Juli, satelit menyebut terdapat 31 titik panas. Dari jumlah itu, tingkat confidence (kepercayaan) di atas 70 persen ada 6 hingga 7 titik. Begitu kita periksa di lapangan, ternyata tidak ditemukan," ujarnya.

Presiden RI Ir Joko Widodo dijadwalkan akan datang ke Negeri Istana, Kabupaten Siak Provinsi Riau dalam rangka kunjungan kerjanya memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia dan sekaligus acara peluncuran Taman Nasional Zamrud di yang akan digelar pada tanggal 23 Juli 2016.(ANT)

Editor Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA