Perkumpulan DIB Galang Kekuatan, Lakukan Aksi Keprihatinan Vaksin Palsu

Selasa, 19 Juli 2016 - 16:46:34 wib | Dibaca: 7819 kali 
Perkumpulan DIB Galang Kekuatan, Lakukan Aksi Keprihatinan Vaksin Palsu
Aksi Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu beberapa waktu lalu

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (DIB) menyerukan kepada dokter di seluruh Indonesia untuk melakukan aksi keprihatinan bersama-sama menyikapi peredaran Vaksin Palsu.

"Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu mengajak seluruh dokter yang ada di Indonesia untuk sama-sama melakukan aksi keprihatinan dengan peredaran Vaksin Palsu di Indonesia dan dampak yang disebabkan" ungkap Pengurus Besar P-DIB kepada GagasanRiau.Com Senin (18/7/2016).

"Akibat dari peredaran Vaksin palsu, dokter seolah-olah menjadi kambing hitam, padahal produksi, distribusi dan pengadaan serta pengawasan vaksin bukanlah ranah kompetensi dokter. Bukankah tanggungjawab pengadaan obat di RS adalah Instalasi Farmasi yang di koordinir oleh Apoteker? Dokter sejatinya adalah juga korban dalam peredaran vaksin palsu ini" kata James Allan Rarung Ketua Umum PDIB.

Disarankan James masyarakat perlu diberikan informasi yang benar tentang peranan dokter dalam kaitannya dengan vaksin palsu sehingga tidak mudah di adu domba antara dokter-masyarakat.

"Menuntut pertanggungjawaban BPOM dan Kemenkes secara nyata dan bukan hanya dengan pernyataan saja. Pemerintah harus melindungi para dokter dalam kasus ini, sehingga mencegah adanya kekerasan akibat perbuatan oknum-oknum yang main hakim sendiri" tegasnya.

"Permasalahan menjadi komplek, diantaranya  Dokter Layanan Primer, dimana perseteruan antara IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan Kemenkes belum jelas juntrungannya. BPJS Kesehatan, dokter hanya dianggap sebagai pekerja saja dan seolah-olah tidak lagi ada kemandirian sebagai profesional medis serta sangat rendah dihargai tindakan medisnya" paparnya.

Selain itu kata James lagi, adanya "PRAKTEK "SEOLAH-OLAH DOKTER", dimana tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah. "Banyaknya praktek-praktek yang mengaburkan masyarakat dengan oknum-oknum yang menyerupai dokter dan begitu bebasnya melakukan praktek pengobatan tanpa takut ditindak oleh penegak hukum" paparnya lagi.

Selain itu juga disebutkan James, toko obat dan apotek tak berizin marak menjadi salah satu penyebabnya."Seharusnya pihak yang berwenang menyisir dan memeriksa, jika ditemukan segera menutup toko obat dan apotek yang tak berizin di seluruh wilayah Republik Indonesia"tegasnya.

Untuk itu dikatakan James Allan Rarung disertai pengurus P-DIB lainnya diantaranya Sekretaris Jenderal, Dr. Patrianef Patrianef, Sp.B. K(V), Pembina, Dr. Tedy Harto, Wakil Ketua Umum, Dr. Erta Priadi Wirawijaya, Sp.JP, Wakil Sekretaris Jenderal Dr. Maysarwati Wali, Bendahara Umum
Dr. Yusva Yonora Enozthezia, Sp.An.

Mengajak dokter di Indonesia untuk bersatu padu menegakkan harkat dan martabat tenaga medis. "Kita tak bisa hanya diam. Kalau bukan kita yang membela dan menegakkan kehormatan kita, lalu siapa lagi?" tutupnya.

Editor Ginta Gudia


Loading...
BERITA LAINNYA