Hotel Berbintang di Pekanbaru Curi Arus Listrik, Sambungan Diputus PT PLN Riau

Kamis, 07 September 2017 - 23:08:27 wib | Dibaca: 2969 kali 
Hotel Berbintang di Pekanbaru Curi Arus Listrik, Sambungan Diputus PT PLN Riau
Ilustrasi

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Hotel bintang lima di Kota Pekanbaru diduga melakukan pencurian arus listrik. Informasi dihimpun, adanya dugaan pemakaian alat untuk memanipulasi pengukuran penggunaan listrik, pihak hotel dikenakan denda yang cukup besar, lebih kurang Rp9 miliar oleh pihak PLN Wilayah Riau dan sambungan arus diduga telah diputus.

Pihak PLN Wilayah Riau ketika dikonfirmasi Wartawan, membenarkan adanya pemutusan listrik tersebut.

"Benar kami memutus arus listrik ke salah satu hotel," jawab Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau Dwi Suryo Abdullah, seperti yang dikutip dari detik.com, Kamis (7/9).

Dia mengatakan, pemutusan dilakukan tim P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) PLN Cabang Pekanbaru yang didampingi pihak kepolisian.

Menurut Dwi, sebenarnya pihaknya merasa kurang etis mengekspos masalah pemutusan arus listrik tersebut.

"Karena kami ditanya wartawan, ya kami membenarkan saja," katanya.

Menurut Dwi lagi, pemutusan tersebut dilakukan setelah tim P2TL menemukan alat yang bisa mempengaruhi pengukuran energi listrik di hotel tersebut.

Pemutusan arus listrik ini sudah dilakukan tim P2TL pada 7 Agustus 2017 pada hotel yang sering menjadi tempat menginap para pejabat pemerintah pusat.

"Kita memang memutuskan arus listrik atas temuan tim P2TL itu. Namun saat ini pihak hotel telah membuat sanggahan atas pemutusan tersebut," kata Dwi.

Sanggahan atas pemutusan itu, kata Dwi, akan dijawab pihak PLN. Atas temuan P2TL, pihak hotel harus membayar denda sebesar Rp 9 miliar.

Dwi mengaku, pihaknya akan tetap memberikan waktu untuk pihak hotel atas masalah tersebut.

"Batas waktunya selama 60 hari. Saat ini baru 30 hari berjalan. Kalau sampai batas waktu 60 hari tidak diselesaikan, ya terpaksa kita putus rampung (pemutusan sebagai pelanggan PLN). Artinya, mereka kita persilakan untuk berhenti menjadi pelanggan kami," terang tegas Dwi.

Editor Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA