Taufiqurrahman: Bersikap Arif Terhadap Tragedi Kemanusian Rohingya

Jumat, 15 September 2017 - 01:26:23 wib | Dibaca: 2791 kali 
Taufiqurrahman: Bersikap Arif Terhadap Tragedi Kemanusian Rohingya
Alfaqir Taufiqurrahman seorang aktivis serta Penggerak Pejuang Subuh Tembilahan

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Aktivis Pejuang Subuh Tembilahan (PST) mengutuk keras pembantayan umat muslim akibat kebrutalan militer Myanmar, menewaskan perempuan dan anak-anak menjadi korban pembunuhan genosida pemerintah Myanmar.
 
Ialah Alfaqir Taufiqurrahman, ia menilai apa yang dilakukan Pemerintah Myanmar terhadap warganya sendiri itu adalah bentuk tragedi kemanusiaan yang seharusnya tidak boleh terjadi. Seolah terus ada pengabaian aspek kemanusiaan dan pengabaian perlindungan hak asasi manusiaan.
 
Taufiq mengatakan, pembantaian besar-besaran secara sistematis yang bertujuan pembersihan etnis umat muslim ini bukan kali pertama terjadi. Seperti pada tahun 1992 ada dua suku yang hidup berdampingan yaitu Bosnia dan Serbia. Dimana bosnia mayoritas muslim sedangkan Serbia mayoritas kristen. Mereka ingin membersihkan etnis muslim di Bosnia, sehingga mereka melakukan pembunuhan keji terhadap muslim Bosnia yang lebih dari 8.000 muslim yang wafat tanpa bersalah. 
 
"Inilah juga terjadi seperti saudara kita di Rohingya. Siapa yang mengatakan masalah rohingya itu hanya masalah politik. Dan apapun itu, inilah statement orang yang rusak imannya karena untuk peduli terhadap rohingya saat ini tidak perlu lagi kita berbicara etnis karena cukup kita menjadi manusia yang punya perasaan, sudah cukup sedih melihat kondisi ini," ungkap Taufik seorang aktivitas serta penggagas penggerak Pejuangan Subuh Tembilahan (PST), Jumat (15/9/2017).
 
Sebenarnya apa yang menyatukan umat muslim dengan penduduk rohingya tidak lain adalah LA ILAHA ILL ALLAH. Mereka diperlakukan dengan keji, dimutilasi. Salah satu kekejaman yang luar biasa adalah mutilasi, itu dulu yang pernah di alami oleh paman Nabi yaitu Saidina Hamzah, karena orang yang melakukan itu adalah orang berpenyakit, karena tidak puas hanya dengan membunuh saja. 
 
"Ketika kita mayoritas terjaga minoritas tapi kalau kita minoritas maka akan terjadilah seperti dahulu di bosnia, Poso, Ambon dan yang terbaru adalah Saudara kita di Rohingya," 
 
Ini pelajaran penting bagi umat islam, paparnya, agar tetap waspada terhadap ini semua. Lihat bagaimana tokoh agama teroris wirathu mengatakan kita adalah anjing gila. Mari buka mata kita agar terus waspada bisa jadi ini nanti terjadi kepada anak cucu kita. Jangan tertipu dengan kelembutan mereka karena pada diri mereka adalah kebencian terhadap umat islam. 
 
Maka dari itu, Taufik mengajak kepada Pejuang Subuh serta anak-anak muda berdoa untuk saudara-saudara muslim yang sedang dizolimi dibantai, agar mereka diberi keselamatan dan perlindungan oleh Allah SWT. 
 
"Ketika Nabi Ibrahim AS dibakar disitulah mukjizat datang maka api itu menjadi sejuk. Ada pelajaran penting ketika seekor burung pipit datang membawa air diparuh nya sehingga ditanya oleh yang lain untuk apa engkau bawa ini percuma karena hanya setetes air saja yang dibawa sementara api yang membakar Nabi Ibrahim AS sangat besar. Tapi si burung pipit berkata ketika aku ditanya di hadapan Allah SWT apa yang engkau bantu waktu Nabi Ibrahim AS dibakar inilah pembelaan aku nanti dihadapan Allah SWT,"
 
Bukan seperti cicak yang terus menghembuskan api itu agar tidak padam maka hadits untuk membunuh cicak malam jumat itu adalah hadis shahih. 
 
"Maka orang yang mengatakan ini adalah masalah politik dan lainnya tidak ubahnya mereka adalah cicak-cicak yang pernah menghembuskan api yang membakar Nabi ibrahim AS. Maka dari itu kalau kita tidak bisa berjihad kesana maka kirimkanlah rezeki dari kita. kalau tidak bisa juga yang paling rendah adalah doa karena doa adalah senjata seorang muslim," 
 
Berfikirlah sejenak itu lebih baik daripada tahajud semalaman. Berfikir kita kedepan bukan tidak mungkin ini terjadi kepada anak cucu kita. Pelajaran runtuhnya islam di Andalusia dulu juga karena kita pernah berjaya tapi dihancurkan oleh mereka. 
 
"Ini bukan untuk kita membenci tetangga dan teman kita yang berbeda agama, kalau ada orang kafir yang tidak menganggu kita jangan kita ganggu tapi ini lebih otokritik kepada kita sehingga sekolahkanlah anak dan cucu kita di lembaga islam, infaqkan harta kita untuk membangun dan membangkitkan umat islam dari segala kelalaian, ramaikan masjid-masjid semoga Allah SWT merahmati kita semua," ujar Taufiq mengakhiri. 
 
Reporter: Daud M Nur 
 

Loading...
BERITA LAINNYA