GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Sumandi Siburian perwakilan masyarakat dari Kecamatan Pangkalan Kuras Desa Kesuma menyatakan bahwa pihak PT Arara Abadi menggunakan helikopter dan kekerasan fisik saat mengusir masyarakat yang hendak melakukan aksi protes atas pendudukan lahan konflik.
"Bentrok masyarakat Desa Kesuma dengan PT Arara Abadi Distrik Nilo pada Tanggal 23 November 2017 pukul 11.30 WIB berawal dari penanaman Akasia oleh pihak Arara Abadi di areal konflik, sementara masyarakat ingin melarang penanaman sebelum ada penyelesaian masyarakat dihadang ratusan Security (pihak keamanan) Arara Abadi milik yakni PT. Delta" ungkap Suwandi kepada GAGASANRIAU.COM Minggu malam (26/11/2017).
Saat itu disebutkan Suwandi, pihak keamanan PT Arara Abadi dilengkapi dengan pentungan, besi, kayu, parang dan benda tajam lainnya.
"Ketika masyarakat memaksa masuk ke areal konflik helikopter merek Sinarmas tiba-tiba berkeliling diatas kepala masyarakat dengan menghamburkan batu debu, ketika masyarakat dengan keadaan menunduk dari serangan Helikopter tiba-tiba ratusan Security memukul sambil mengusir masyarakat dengan senjata yang lengkap" terang Suwandi.
Akhirnya terang Suwandi lagi, banyak masyarakat korban pemukulan hingga mengalami kepala bocor, badan luka lecet. "Juga sepeda motor banyak yang di rusak oleh Security.
"Saya yang berada ditempat kejadian dan berusaha menyuruh masyarakat mundur disandera dan dibantai seperti binatang oleh ratusan Security karena dianggap sebagai provokator masyarakat" terang Sumandi.