Ricuh, Massa Pendukung Paslon Pilkada di Inhil Dipukul Mundur Aparat

Selasa, 30 Januari 2018 - 12:13:12 wib | Dibaca: 2462 kali 
Ricuh, Massa Pendukung Paslon Pilkada di Inhil Dipukul Mundur Aparat

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) berhasil mengendalikan kerusuhan yang dilakukan oleh salah satu massa pendukung Pasangan Calon (Paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di daerah setempat.
 
Keadaan ini bagian dari skenario dari Gladi Bersih Latihan Simulasi Sistim Pengamanan Kota dalam rangka Operasi Mantap Praja Muara Takus 2018 Polres Indragiri Hilir, Pengamanan Pilkada Serentak Gubernur-Wakil Gubernur dan Bupati-Wakil Bupati Indragiri Hilir periode 2018 - 2023.
 
Dimana melalui rilis pers yang diterima, bahwa Senin, 29 Januari 2018, pukul 17.00 WIB, di Lapangan Kantor Bupati Indragiri Hilir, Jalan Akasia No. 1 Tembilahan. Polres Inhil menggelar latihan Sistem Pengamanan Kota dengan melibatkan semua personil dan pejabat di kepolisian setempat. 
 
"Gladi Bersih ini dimaksudkan untuk persiapan akhir pelaksanaan Simulasi Sispam Kota, sebelum pelaksanaan simulasi yang akan digelar pada hari Selasa, tanggal 30 Januari 2018, dan akan disaksikan langsung oleh Tim Supervisi dan Asistensi dari Mabes Polri" terang Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK MM Selasa (30/1/2018).
 
Dan diuraikan Guntur, dalam Latihan simulasi ini beberapa skenario yang digambarkan ada 12 mulai dari situasi Kota Tembilahan sehari-hari, dengan aktivitas masyarakat dan petugas Sat Lantas yang sedang melakukan Gatur Lantas, serta menindak pengendara melanggar tata tertib lalu lintas.
 
Kemudian situasi ketika Petugas Sat Lantas dan Sat Sabhara sedang melalukan patroli untuk menciptakan kondisi Kamtibmas yang kondusif. Situasi kedatangan massa salah satu Pasangan Calon untuk mengikuti kampanye dengan berjalan kaki dan berkendaraan bermotor serta penindakan dilakukan petugas Polri terhadap pengendara melanggar aturan.
 
Situasi kedatangan salah satu pasangan calon untuk berkampanye dihadapan pendukungnya. Situasi adanya gangguan dari orang yang tidak dikenal dan menyamar sebagai pendukung pasangan calon yang sedang kampanye. Situasi saat dilakukan escape terhadap pasangan calon dan penindakan oada orang yang mengganggu jalannya kampanye. Situasi patroli bersinergi yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
 
Situasi pendistribusian logistik pilkada yang dikawal oleh petugas Polri, dari KPUD ke PPK dan adanya penghadangan oleh orang yang tidak dikenal. Situasi pembersihan alat peraga pilkada oleh KPUD dan Panwaslu didampingi oleh Petugas Polri, TNI dan Sat Pol PP. Situasi pendistribusian logistik Pilkada dari PPS ke TPS. Situasi pemungutan suara dan patroli yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Dan terakhir situasi unjuk rasa oleh masa salah satu pendukung pasangan calon, yang tidak puas dengan keputusan KPUD. 
 
Diawali dengan pengamanan oleh Personel yang berjaga di kantor KPUD. Karena situasi mulai tidak kondusif, pengamanan dilakukan oleh Ton Dalmas Kerangka dengan mengedepankan negosiator Polwan. Karena massa tetap mendesak maju, Polres Indragiri Hilir menerjunkan Ton Dalmas Inti yang dilengkapi dengan tameng dan mobil water canon. Suasana ricuh kemudian memaksa Tim Raimas yang dilengkapi dengan gas airmata turun kelapangan. Karena situasi tetap chaos, langkah terakhir adalah menerjunkan PHH Brimob Polda Riau
 
Dalam situasi ini juga digambarkan penyelamatan korban oleh Satgas Banops Mantap Praja Muara Takus 2018 Polres Indragiri Hilir. Situasi terakhir adalah penjinakan benda yang dicurigai berisikan bahan peledak oleh Jibom Brimobda Polda Riau" tukas Guntur.
 
Reporter Daud M Nur
Editor Arif Wahyudi

Loading...
BERITA LAINNYA