GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU-Bersamaan dengan pelaksanaan Latihan Kohanudnas ''Perkasa C 2018'', dilaksanakan juga Latihan Force Down atau penurunan paksa pesawat asing yang melanggar kedaulatan wilayah udara NKRI oleh pesawat tempur F-16 Skadron Udara 16 di Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (21/2/2018).
Diskenariokan dari pantauan radar di wilayah Kosekhanudnas III, didapatkan informasi tentang adanya lasa X atau pesawat asing yang melintasi wilayah udara NKRI. Atas informasi tersebut, selanjutnya pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16 mendapatkan perintah untuk segera mengudara dan mengidentifikasi pesawat asing tersebut.
Setelah menemukan target, pesawat asing tersebut tidak mengindahkan perintah untuk meninggalkan wilayah udara Indonesia, untuk itu perintah selanjutnya adalah mem force down atau menurunkan paksa pesawat tersebut di Lanud Roesmin Nurjadin.
Setelah mendarat, pesawat serta crew pun diamankan oleh personel Lanud Rsn yang terdiri dari personel Pomau, Intelijen, Hukum dan Paskhas, untuk selanjutnya dilakukan investigasi dan interogasi untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.
Asops Kohanudnas Kolonel Pnb Yostariza mengatakan bahwa Latihan Perkasa C 2018 merupakan latihan Kohanudnas yang di gelar di wilayah Kosekhanudnas III untuk melatih dan menguji Kosekhanudnas III dan jajarannya, termasuk juga unsur TNI AL dan TNI AD secara terpadu guna mencapai tingkat kesiapan operasi.
''Latihan yang berlangsung selama tiga hari ini melibatkan sekitar 886 personel yang tergelar di seluruh wilayah Kosekhanudnas III, Lanud Soewondo, Dumai serta Lanud Roesmin Nurjadin,'' lanjutnya, sebagaimana siaran pers yang diterima GagasanRiau.com.
Sementara itu Kadisops Lanud Rsn Letkol Pnb Jajang Setiawan menyampaikan bahwa latihan penanganan force down ini bertujuan untuk menguji prosedur tetap (protap) yang dimiliki tentang penanganan force down, serta menguji kesiapsiagaan seluruh unsur di Lanud Rsn dalam menangani force down apabila itu benar-benar terjadi.
''Latihan ini sendiri rutin dilaksanakan oleh Lanud Rsn dua kali dalam setahun, dengan melibatkan lebih dari 150 personel Lanud yang terdiri dari personel POM AU, Intelijen, Hukum, Paskhas serta unsur lain yang terkait,'' tambah Kadisops.***