GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau lakukan beberapa langkah penanganan kemunculan harimau sumatera di pemukiman warga Dusun Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Inhil, yang sempat menerkam seekor sapi milik warga setempat, Kamis (25/10/2018) lalu.
Kabid Wilayah I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo menuturkan pada 17 September 2018 telah menurunkan Tim Rescue BBKSDA Riau untuk melakukan pengecekan lokasi kemunculan harimau ganas itu. Mengumpulkan bahan informasi kemunculan harimau tersebut serta sosialisasi kepada masyarakat, koordinasi dengan aparat setempat desa dan kecamatan.
Selanjutnya BBKSDA melakukan penanganan dengan cara memasang
box trap atau camera traps memantau gerak harimau di lokasi kemunculan harimau selama 5 hari.
Selama 5 hari pemasangan camera tersebut, info dari warga harimau ganas itu tidak muncul di lokasi dimana awalnya harimau mangsa hewan ternak warga terdapat luka cakaran dibagian punggung sapi.
"Pemasangan kamera perangkap di lokasi kemunculan harimau sumatera, selama lima hari terakhir masih belum terpantau. Saat ini tim memasang dua box trap," ujar Hutomo.
Pada 1 Oktober 2018 Tim Rescue untuk kedua kalinya menuju ke lokasi Desa Teluk Nibung dengan misi meningkatkan koordinasi dengan para pihak Polsek, Koramil, Desa, Perusahaan sekitar untuk mengedukasi warga tentang dasar-dasar menghindar dari serangan harimau. Serta menghindari konflik harimau dengan warga, salah satunya yakni melarang warga memasang jerat.
"Pemasangan jerat akan menghilangkan pakan alami harimau sumatera dan menyebabkan serangan ke ternak sehingga warga kami imbau tidak ada yang memasang jerat," pinta Hutomo.