GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Meskipun kabut asap masih menyelimuti Kota Pekanbaru, dan titik api intensitasnya belum menunjukan arah berkurang. Namun beberapa aktifitas keseharian warga Kota Pekanbaru masih berjalan normal.
Seperti Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru sampai sejauh ini berjalan normal. "Secara umum operasional masih normal" ungkap Yogi, General Manager SSK II Pekanbaru kepada
Gagasan, Jumat sore (20/9/2019).
Namun kata dia tak dipungkiri bahwa akibat kabut asap karena Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mempengaruhi jarak pandang.
"Untuk jarak pandang, sifatnya fluktuatif. Namun kami pastikan ketika pesawat landing (mendarat) maupun lepas landas (Take off) jarak pandang pada jarak aman diatas 800 meter" terang dia.
Tapi, kondisi udara Kota Pekanbaru yang masih tercemar ini membuat Dinas Pendidikan setempat meliburkan sekolah-sekolah.
Pihak Disdik Pekanbaru meliburkan aktifitas pendidikan, lantaran khawatir udara tidak sehat ini mempengaruhi kesehatan peserta didik.
BMKG Stasiun Pekanbaru yang diterima
Gagasan, mendata, pada 20 September 2019 pukul 16.00 Wib, di Pulau Sumatera terpantau 746 titik api dengan tingkat kepercayaan 50 persen.
Dari total jumlah tersebut, di Provinsi Riau terdata 101 hotspots, dan yang diyakini kebenarannya 70 persen titik ada 54.
Masing-masing di Kabupaten Bengkalis 5, Kepulauan Meranti 1, Kuansing 2, Pelalawan 6, Rohil 10, Inhil 24, dan Inhu 6.
Sementara untuk jarak pandang disebutkan BMKG pada pukul 16.00 Wib, Pekanbaru 1.2 KM disebabkan asap, Rengat 1.2 KM (Asap), Dumai 3 KM (Asap) dan Pelalawan 1.7 KM (Asap).