gagasanriau.com, Pekanbaru - Hujan lebat Kamis Malam 22/8/2013 sekitar pukul 21;30 Wib di kota Pekanbaru membuat jalan Arifin Ahmad Macet akibat limpahan air hujan yang memenuhi permukaan jalan.
Berdasarkan pantauan gagasanriau.com yang berada ditempat kejadian, ketinggian air yang mencapai setinggi lutut orang dewasa mengalir deras diatas permukaan jalan Arifin Ahmad.
Akibat dari limpahan aliran air hujan dari permukaan yang lebih tinggi yakni arah kantor camat Marpoyan Damai mengalir ke arah bangunan restoran cepat Saji KFC yang baru saja dibangun dan mulai beroperasi.Dan merupakan lokasi paling rendah datarannya.
Derasnya aliran air yang tidak tertampung di drainase hingga meluap ke jalan raya membuat macet lalu lintas bahkan banyak kendaraan sepeda motor maupun roda empat yang mogok akibat ketinggian air masuk kedalam bagian mesin.
Berdasarkan pengamatan gagasanriau.com tadi malam pasca di bangunannya dua bangunan baru yakni sebuah bangunan Rumah Toko (Ruko) dan bangunan restoran cepat saji KFC bertepatan di antara jalan Paus banjir diruas jalan tersebut semakin parah.
Dikarenakan dua bangunan baru tersebut selama ini merupakan tempat serapan air ketika hujan deras dan juga merupakan rawa-rawa hingga aliran air hujan dari permukaan lebih tinggi arah kantor camat Marpoyan Damai dapat terserap sebagian ke lokasi tempat bangunan tersebut.
Namun pembangunan dua bangunan tersebut menjadi dataran yang lebih tinggi dari jalan raya karena sebelumnya telah dilakukan penimbunan secara besar-besaran sebabkan air hujan tak mampu ditampung oleh drainase yang tidak memadai disekitaran lokasi tersebut.
Praktis ruas jalan sepanjang lima ratus meter antara depan Pujasera Arifin Ahmad dengan Restoran cepat saji KFC seperti sungai dan seluruh permukaan jalan tertutup.
Jalan Arifin Ahmad yang keselurahan permukaannya adalah rawa-rawa saat ini tidak lagi menjadi solusi untuk menampung limpahan air hujan lebat dikarenakan maraknya pembangunan ruko-ruko disepanjang jalan.
Kawasan yang seyogyanya menjadi jalur hijau dalam minimalisir banjir seakan tak mampu dipertahankan fungsinya oleh pemerintah kota Pekanbaru.
Perizinan atas bangunan-bangunan ruko marak namun tidak lagi memperdulikan dampak negatif yang disebabkan oleh pembangunan tersebut. Pemerintah kota sendiri dalam hal banjir sampai sejauh tidak juga menemukan solusi konkrit mengatasi banjir.
Hendaknya Pemko harus dan segera melakukan evaluasi ulang menerbitkan perizinan dan harus menaati peratun dengan mengacu kepada dampak lingkunganna.
Editorial