4 Bulan Bertugas di Papua, Kepulangan 100 Personil Brimob Polda Riau Disambut Haru Tangis Keluarga

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Minggu pagi (15/12/2019) ratusan keluarga dari personil Brigade Mobil (Brimob) Polda Riau memadati halaman samping cargo kedatangan Bandara Sutan Syarif Kasim II Pekanbaru. Seratus personil Brimob Polda Riau dijadwalkan pulang kembali ke Bumi Lancang Kuning setelah menjalani tugas dalam Satgas Aman Satu Nusa di Bumi Cenderawasih, Provinsi Papua selama 4 bulan.

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, memimpin langsung apel penyambutan pasukan. Turut hadir dalam apel penyambutan tersebut seluruh jajaran Pejabat Utama Polda Riau. Personil Brimob Polda Riau itu diangkut dengan pesawat Hercules.

"Anggota Brimob kita untuk penugasan di Papua dalam rangka Satgas Aman Nusa Satu 2019 sudah selesai melaksanakan tugas selama 4 bulan di Papua dan hari ini kembali dengan keadaan selamat semuanya, kembali dalam keadaan sehat" ungkap Agung usai memimpin apel penyambutan di Bandara SSK II Pekanbaru Minggu siang, (15/12/2019).

Kedepan kata Agung, personilnya akan melakukan pemulihan kondisi dari penugasan di Papua untuk selanjutnya bersiap kembali ditugaskan lagi di Polda Riau.

"Sebanyak 100 personil yang kembali dari Papua kondisinya sehat dan prima, hari ini bisa dilihat semuanya dalam keadaan sehat dan ya tentunya penugasan disana cukup menguras tenaga untuk kita beri waktu untuk istirahat" terang Agung.

Dirincikan Agung, pasukan Brimob yang di Bantuan Kendali Operasi (BKO) ke Papua totalnya ada 400 personil, dan 100 personil ini merupakan kloter yang pertama.

"100 yang kembali pada hari ini nanti kita menunggu arahan dan petunjuk lebih lanjut untuk rekan-rekan yang lain yang masih ada di Papua ada 300 lagi" tukas Kapolda

Pantauan di lapangan, usai digelar Apel Penyambutan panitia memberikan kesempatan kepada pihak keluarga untuk mencari para personil yang baru pulang tugas. Ada kesedihan dari raut wajah para istri dan anak Brimob saat menemukan keluarganya, isak tangis mengiringi mereka usai ditinggalkan berbulan-bulan menjalani tugas maut di Indonesia Timur.