Tak Kunjung Ditebang Bilboard Jenis Bando Ilegal, Firdaus Wali Kota Pekanbaru "Berasa" Ditampar Anak Buahnya

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Mardianto Manan, Praktisi perkotaan menyatakan bahwa belum ditebangnya papan reklame jenis bando hingga kini, menunjukan bahwa Wali Kota Pekanbaru Firdaus dikerjai oleh anak buahnya. Meskipun sudah disebutkan bahwa besi berukuran raksasa yang melintang di tengah jalan raya di Kota Pekanbaru tersebut jelas-jelas dinyatakan ilegal namun tak kunjung ditebang oleh Satpol PP Pekanbaru.

"Firdaus itu pengecut ya, kita menduga ya jangan-jangan dia juga terima setoran, atau anak buahnya terima setoran dari pengusaha bilboard itu," ungkap Mardianto Manan pada Kamis (9/1/2020) kemarin.

Bahkan kata Mardianto, Firdaus selaku Wali Kota Pekanbaru sengaja dikerjai oleh anak buahnya karena tak kunjung bertindak menebang bilboard ilegal tersebut.

"Firdaus rasa ditampar anak buahnya, jika begitu" tegas dia.

Sementara itu, Sekretaris MPC Pemuda Pancasila (PP) Pekanbaru, Mustakim mengatakan jika memang ada alasan dari pihak Satpol PP tak memiliki dana untuk menebang papan bilboard ilegal jenis bando tersebut pihaknya siap secara swadaya menertibkan bisnis ilegal tersebut.

"Kami siap secara swadaya menertibkan bilboard ilegal tersebut, jika Pemko Pekanbaru tak punya dana, biar kami turun, demi mewujudkan Pekanbaru sebagai kota yang tertib perda" tegas Mustakim.

Karena lanjut Musktakim pihaknya kecewa dengan kepemimpinan Firdaus yang dinilai lemah dan terkesan tunduk kepada kepentingan bisnis pemilik bilboard ilegal di Kota Bertuah itu.

"Kepemimpinan yang lemah dan tak tegas ini, akan menyebabkan Kota Bertuah ini nggak bermarwah, masak sekelas Wali Kota tak tegas kepada pengusaha hitam di Kota Bertuah ini," tukas dia.

Pantauan Gagasan pada Rabu (15/1/2020) hingga kini Pemko Pekanbaru belum bertindak soal bilboard jenis bando ini. Pasalnya rangkaian besi berukuran besar yang digunakan pengusahan bilboard untuk meraih keuntungan dengan nilai fantastis itu masih marak di Kota Pekanbaru hingga saat ini.