Kata Kasau, TNI AU Harus Mampu Siapkan Worst Case Scenario

Rabu, 19 Februari 2020 - 09:47:53 wib | Dibaca: 5492 kali 
Kata Kasau, TNI AU Harus Mampu Siapkan Worst Case Scenario

 
GAGASANRIAU.COM,PEKANBARU - Sebagai garda terdepan bangsa Indonesia, TNI Angkatan Udara harus mampu melihat berbagai permasalahan. Dilihat dari sudut pandang pertahanan, TNI AU harus menyiapkan worst-case skenario yang mungkin timbul dari berbagai issue tersebut. 
 
"Secara khusus saya ingin membahas dua issue yang menjadi perhatian utama dunia dalam beberapa dekade terakhir. Ini penting untuk kita pahami sebagai insan dirgantara," kata Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka ST MM yang membacakan sambutan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna SE MM pada upacara bendera 17-an di Apron Base Lanud, Senin (17/2/2020).
 
Dikatakannya, issue pertama adalah global warming yang mengakibatkan climate change, sehingga bencana alam semakin rentan terjadi. Kondisi ini menjadi semakin parah, khususnya bagi negara yang berada di kawasan pacific ring of fire seperti Indonesia.
 
Selanjutnya, musibah banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami, menjadi semakin rentan terjadi. Artinya kesiapan TNI Angkatan Udara dalam melaksanakan operasi militer selain perang, akan menjadi hal yang krusial dalam mengatasi berbagai bencana alam tersebut.
 
"Untuk itulah, dalam pembangunan kemampuan dan kekuatan TNI Angkatan Udara ke depan, kita fokuskan pada penanganan kebakaran hutan dan lahan, teknologi modifikasi cuaca, kemampuan medis, water container bombing, dan berbagai kemampuan lainnya," lanjut Ronny menyampaikan kata Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
 
"Begitu pula dalam hal pemenuhan alutsista, kita akan mendatangkan pesawat Amfibi, Helikopter Combat Sar, dan berbagai alutsista lainnya yang dapat memperkuat kemampuan yang kita laksanakan," sambungnya.
 
Issue berikutnya adalah yang berkaitan dengan perkembangan teknologi digital, informasi, dan komunikasi yang menjadi kebutuhan esensial. Namun demikian, perkembangan ini akan berubah menjadi teknologi yang disruptif, mana kala organisasi tidak mampu memanfaatkan teknologi dengan tepat.
 
Marsekal Yuyu Sutisna menambahkan, bahwa semakin dunia bergantung pada teknologi digital, maka semakin besar dampak cyberattacks terhadap digital failure yang dapat menghancurkan organisasi. Tidak ada cara lain, selain totalitas TNI Angkatan Udara untuk mengambil manfaat dari teknologi tersebut.
 
Hadir dalam ucapara bendera 17-an, Kadislog Lanud Rsn Kolonel Tek Dwi Wihananto, Para Komandan Satuan, para pejabat dan para Perwira, Bintara dan Tamtama serta PNS.(rls)

Loading...
BERITA LAINNYA