Sekelumit Informasi Tentang Daging Kambing

Selasa, 15 Oktober 2013 - 07:17:37 wib | Dibaca: 2174 kali 

  [caption id="attachment_5256" align="alignleft" width="300"]Sate-Kambing Sate-Kambing[/caption] gagasanriau.com ,Jakarta-Moment hari raya Idul Adha, adalah momen dimana umat muslim melaksanakan qurban. Qurban yang diberikan, biasanya dalam beberapa bentuk, bisa sapi, kerbau, domba ataupun kambing. Akhir-akhir ini, pemilihan sapi atau kerbau sebagai hewan qurban semakin digemari, hal ini dikarenakan pendapat banyak orang bahwa daging sapi dan kerbau sedikit pantangannya untuk kesehatan dibanding daging kambing, sehingga yang mengkonsumsinya lebih meluas. Namun, setelah banyak dipelajari oleh beberapa peneliti, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bahkan, setelah diteliti terbilang daging kambing rendah kolesterol. Daging kambing rendah kolesterol dibanding daging Sapi Kekhawatiran banyak orang tentang kandungan lemak dan kolesterol pada daging kambing, dibantah oleh beberapa hasil penelitian. Daging kambing, justru memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi ataupun domba, jika dibandingkan dalam kadar dan bentuk yang sama. Pemilihan kambing muda, akan lebih baik dibandingkan kambing dewasa, dimana kadar lemaknya lebih rendah dibandingkan kambing dewasa. Tidak hanya data lemak yang termuat dalam prosiding tersebut, di dalamnya juga membahas kadar kolesterol dari daging kambing. Hasilnya adalah kadar kolesterol kambing hanya 5-39mg/100 gr, sedangkan sapi adalah 42-78 mg/100 gr. Ini membuktikan bahwa, pada komposisi, berat, bentuk sampel yang sama, ternyata daging kambing rendah kolesterol dibanding daging sapi. Tidak hanya dinyatakan daging kambing rendah kolesterol, daging kambing juga mengandung beberapa vitamin dan mineral, terutama pada daging kambing muda yang berusia di bawah ssatu tahun. Kandungan di dalamnya meliputi zat besi, seng, protein, dan vitamin B12. Kapan Daging Kambing menjadi Berbahaya? Jika memang daging kambing rendah kolesterol, lalu mengapa kerap timbul gangguan kesehatan setelah mengkonsumsinya? Selayaknya makan daging pada umumnya, daging kambing pun kerap kali diolah dalam berbagai bentuk hidangan. Hidangan yang paling umum dibuat adalah sate kambing dan gulai kambing. Disamping itu, ada juga olahan lain seperti nasi kebuli dan nasi goreng kambing. Olahan kambing seperti ini yang justru meningkatkan kadar lemak kambing, bukan karena daging kambingnya, tetapi dari bahan yang digunakan untuk memasak daging kambing tersebut, atau tambahan lain di dalam masakan tersebut. Misalnya saja sate kambing. Penjual sate kambing seringkali menggunakan sate kambing yang tidak lagi muda, disamping itu, daging yang digunakan tidak murni daging kambing saja, tetapi juga disertai bagian lemak-lemak dari kambing, atau gajihnya, yang jelas merupakan lemak tinggi. Untuk menghindari kadar lemak yang tinggi, maka gunakan daging kambingnya saja. Begitu pula dengan gulai kambing. Untuk menutupi bau, biasanya gulai kambing dimasak dengan beraneka rempah-rempah, ditambah dengan santan kental. Hasilnya adalah gulai kambing yang sangat lezat. Sayangnya, lagi-lagi kambing disalahkan sebagai penyebab terjadinya hipertensi setelah memakan gulai kambing, padahal belum tenta kambing pencetusnya. Bisa saja penggunaan santan kental menjadi faktor pemicunya. Kambing Meningkatkan Stamina dan Menghangatkan Badan Walaupun penelitian mengenai khasiat kambing untuk meningkatkan stamina belum banyak dipublikasikan, namun pengalaman empiris telah banyak membuktikan hal tersebut. Beberapa ahli menyebutkan, hal tersebut dikarenakan kandungan energi yang tersimpan dalam daging kambing sangatlah tinggi. Hal ini yang menyebabkan seorang pria yang baru saja mengkonsumsi daging kambing, seperti menemukan kembali energi yang baru saja hilang. Rasa hangat, atau panas yang terjadi setelah mengkonsumsi kambing pun sebenarnya tidak perlu terlalu dirisaukan. Di negara-negara lain, seperti Taiwan, efek hangat setelah makan kambing, justru dimanfaatkan untuk menghangatkan tubuh. Namun, memang mengkonsumsinya jangan berlebihan, karena rasa panas yang berlebihan bisa menimbulkan pusing di kepala. Tips mengolah daging kambing agak sehat dan tidak berbau Ada beberapa tips, yang diisajikan oleh ahli kuliner untuk mengolah daging kambing, agar masakan yang dihasilkan nikmat dan bebas bau, tips tersebut antara lain: Usahakan agar kambing yang baru dipotong, tidak langsung diolah. Biarkan kambing tersebut, sampai darahnya turun terlebih dahulu. Setelah didiamkan beberapa waktu, baru daging diolah. Menurut beberap ahli, mencuci daging kambing justru meningkatkan aroma tajam dan brengus dari si daging kambing. Oleh karena itu lebih disarankan untuk melumurinya dengan jeruk nipis saja Saat mengolah menjadi masakah, campurkan beberapa rempah yang bisa menutupi bau kambing tadi, seperti bawang putih, jahe, lengkuas, dan dau salam. Tips ini mungkin belum bisa ditujukan pada daging yang menempel di tulang. Daging ini biasanya lebih beraroma. Karenanya merebus tulang dengan beberapa rempah-rempah seperti diatas, akan lebih baik. Biarkan perebusan dilakukan lama, agar hasilnya sempurna Ada beberapa saran, dimana sebelum memasak daging kambing, bungkus terlebih dahulu dengan daun pepaya. Hal ini untuk membuat hasil olahan kambing tidak alot , justru memberikan rasa empuk pada dagingnya. Mengingat mengkonsumsi daging secara berlebihan memberikan dampak yang tidak baik, maka disarankan untuk mengkonsumsi daging kambing pun secukupnya. asatunews

Loading...
BERITA LAINNYA