DPD AMDI Riau Kritik DPP Partai Demokrat Terkait Pilgubri

Kamis, 28 November 2013 - 07:34:17 wib | Dibaca: 2277 kali 

[caption id="attachment_6548" align="alignleft" width="300"]Andi Muhammad Deri Ketua AMDI Riau Dan Rhonny Riansyah Sekretaris AMDI Riau Andi Muhammad Deri Ketua AMDI Riau Dan Rhonny Riansyah Sekretaris AMDI Riau[/caption]

gagasanriau.com ,Pekanbaru-Ketua Harian DPD AMDI Provinsi Riau A.M. Deri Kadir didampingi oleh Ketua DPD AMDI Tommy Rusli Idar dan Bendahara AMDI Riau, R.Islizar berikan pernyataan kepada wartawan.

AMDI Riau menyatakan bahwa membuktikan bahwa DPP Partai Demokrat telah keliru dalam menilai keputusan politik arus bawah dalam hal ini sayap partai yang berada di daerah.

"Kemenangan pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman dapat dijadikan pelajaran berharga bagi Partai Demokrat untuk dapat lebih memahami aspirasi  kader maupun konstituen"ujar AM. Deri Kamis (28/11/2013) . Dalam pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Putaran ke-2, Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI) Provinsi Riau menentukan sikap yang berbeda dengan Partai Demokrat.

Organisasi sayap Partai Demokrat ini  memilih untuk mendukung pasangan AMAN melalui surat keputusan No.77/DPD/AMDI/RIAU/E/XI/2013 tertanggal 14 November 2013 dan tetap bertahan dengan keputusannya ketika  Partai Demokrat memutuskan untuk mendukung pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat.

Sekalipun  DPP Partai Demokrat melalui  Ketua Divisi Organisasi Letjen (Purn)  Cornel Simbolon mengancam akan menenggelamkan kader yang berseberangan dengan keputusan Partai Demokrat. Deri Kadir mengatakan, "Kemenangan pasangan AMAN  membuktikan bahwa pilihan DPD AMDI Riau  untuk mendukung pasangan ini  merupakan pilihan tepat, sesuai dengan bagian terbesar aspirasi kader AMDI maupun Partai Demokrat.

Hal ini dibuktikan  dengan berpindahnya dukungan konstituen yang pada Pilgubri putaran 1 mendukung Achmad-Masrul Kasmy ke pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman pada putaran ke-2. Sedangkan Tommy Rusli Idar menyampaikan harapannya, bahwa," Pada masa yang akan datang,  partai sungguh-sunguh menjadikan aspirasi kader dan konstituen sebagai basis pengambilan keputusan bukan didasari atas keinginan sejumlah  elite". "Bisa saja keputusan bersifat top down, tapi harus diiringi  komunikasi internal yang memadai dengan alasan atau penjelasan yang acceptable. Demokrasi adalah proses bukan sekedar hasil",ujar Tommy. Eka Saputra


Loading...
BERITA LAINNYA