[caption id="attachment_4529" align="alignleft" width="300"] KPU Riau Bagikan 500 Undangan Saat Rapat Pleno Rekapitulasi Pilgubri[/caption]
gagasanriau.com ,Pekanbaru-Kepala Bagian Umum dan Logistik KPU Riau Khoiril Fahmi mengatakan bahwa sebanyak 500 undangan telah disebar untuk menghadiri rapat pleno rekapitulasi Pilkada Riau putaran kedua besok, 6/12 di Labersa Hotel.
"Undangan yang kita sebar ada 500 sesuai dengan kapasitas ruangan Labersa. Undangan terdiri dari saksi pasangan calon, KPU Kabupaten Kota, Panwaslu, dan undangan lainnya," kata Khoiril Fahmi di Pekanbaru, Kamis.
Dari masing-masing saksi pasangan calon nantinya ada kuota sekitar 30 orang. Dari KPu Kabupaten Kota dan Panwaslu diperkirakan sesuai dengan jumlah komisioner masing-masing.
Undangan lainnya juga ditujukan kepada anggota DPR RI asal Riau yang berjumlah 11 orang beserta anggota DPD. Di samping itu akan diundang juga lembaga pemerintah yang bersifat vertikal seperti BPK atau kamwil.
Tak hanya itu, tokoh-tokoh masyarakat juga turut diundang. Menurut Khoiril Fahmi jumlah undangan untuk tokoh masyarakat mencapai 50 orang.
"Dalam inventarisir kami jumlah tokoh masyarakat ada 50 orang yang terdiri dari berbagai kalangan," katanya.
Selanjutnya undangan yang berasal dari pemerintah daerah Provinsi Riau menurut Fahmi tidak ada. Hal ini karena sesuai dengan instruksi Penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Johan yang mengatakan untuk undangan pemerintah cukup dia saja.
"Kepala dinas SKPD tidak kami undang karena kata Pak Djohermansyah biar dia saja yang diundang. Jadi menurut kami terserah lah berapa dia bawa anggota," lanjut Fahmi.
Pleno Rekapitulasi putaran kedua Pilkada Riau merupakan sesuatu yang ditunggu masyarakat Riau untuk mengetahui siapa yang memimpin Riau lima tahun ke depan. Apakah itu Herman Abdullah-Agus Widayat atau Annas Maamum-Arsyadjuliandi Rachman.
KPU akan menetapkannya meskipun hasil penjumlahan pleno Kabupaten Kota se-Riau menunjukkan Annas Maamum menang. Begitu juga dengan hasil hitung cepat yang menunjukkan pasangan tersebut memang atas Herman Abdullah-Agus Widayat.
antarariau