Tim medis Balai Besar KSDA Riau saat mengecek bangkai Gajah di areal konsesi HTI milik PT Arara Abadi Sinar Mas Grup
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Gajah Sumatera yang tewas di areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT Arara Abadi Sinar Mas Grup bangkainya sudah tidak memiliki kepala lagi.Diduga Gajah tersebut sengaja dibunuh untuk diambil gadingnya.
Diterangkan oleh Heru Sutmantoro, Kepala Bidang KSDA Wilayah II Balai Besar KSDA Riau, berdasarkan hasil Neukropsi yang dilakukan tim medis Balai Besar KSDA Riau terhadap bangkai Gajah yang mati berjenis kelamin jantan tersebut berumur 40 tahun.
Dan pihaknya tidak ditemukan tanda-tanda keracunan dan bekas jerat.
Dan kondisi kepala Gajah sudah terpotong dari pangkal belalai dimana belalai terpisah dari tubuh dengan jarak 1 meter.
"Dugaan bahwa Gajah mati karena pembunuhan atau perburuan dengan pemotongan kepala untuk pengambilan gading, namun pada saat pemeriksaan tidak ditemukan proyektil peluru" kata Heru.
Kemudian terang dia lagi, kondisi bangkai Gajah sudah membusuk dan diperkirakan Gajah tersebut mati kurang lebih 6 hari.
"Gajah tersebut merupakan Gajah yang termasuk dalam subpopulasi (kelompok) Gajah Giam Siak Kecil" tukasnya.
Menurut Heru, informasi kematian Gajah Sumatera itu diterima oleh Balai Besar KSDA Riau dari Yuyu pihak PT. Arara Abadi Sinarmas Group pada 18 November 2019 jam 11.45 Wib pada petak SBAD 401 B-01 Koordinat ( 1o74’- 101 o27’ 15, 23.5 m.258”) di Distrik Duri II konsesi PT. Arara Abadi Desa Tasik Serai Kecamatan Talang Mandau Kabupaten Bengkalis.
Bangkai Gajah kata Heru, pertama kali dilaporkan oleh pengawas tebang setelah ada informasi dari tenaga kerja tebang ada bau menyengat dan setelah dilakukan pengecekan ternyata ada bangkai hewan bertubuh besar tersebut tergeletak.
Selanjutnya setelah mendapat laporan di itu, Balai Besar KSDA Riau langsung menurunkan tim medis yang terdiri dari dokter hewan dan pawang Gajah untuk melakukan pemeriksaan secara detail (nekropsi).
Disamping itu Balai Besar KSDA Riau juga terangnya lagi berkoordinasi dengan Balai Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera dan sudah menurunkan Tim untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait kematian satwa tersebut.
Sementara itu secara terpisah, Nurul Huda (Public Relations PT Arara Abadi kepada wartawan mengatakan awalnya Gajah yang yang ditemukan oleh karyawan Harvesting (pemanenan) pagi Senin pagi (18/11/2019).
"Sesuai prosedur yang dimiliki perusahaan, karyawan yang bertugas melaporkan kepada pimpinan kita agar dapat ditindak lanjuti dan dilaporkan kepada pihak BBKSDA Riau untuk penanganan selanjutnya" kata dia.
Penyebab dan Penangannya serta autopsinya diserahkan kepada bapak-bapak BBKSDA dengan baik dibantu alat berat dari kita untuk penguburan Gajah yang tewas tersebut" terang dia lagi.
PT Arara Abadi kata dia sepenuhnya menyerahkan kepada pihak BBKSDA untuk menyelidikinya.
"Dari dahulu kita perusahaan tetap berkomimen menjaga hewan yang dilindungi." Tutup dia