Gagasanriau.com, Pekanbaru-Dari tiga minggu yang diberikan waktu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Satuan Tugas Tanggap Darurat Asap Riau untuk mengatasi kebakaran lahan, saat ini tinggal menyisakan waktu tujuh hari lagi hingga 4 April namun titik api tak kunjung berkurang.

"Kita semua bekerja dikejar waktu, dan kita harus bekerja optimal," kata Juru Bicara Satgas Darurat Asap Riau, Kolonel TNI Bernardus Robert Jumat (28/3/2014).

Ia mengatakan Pemprov Riau memperpanjang status darurat asap terhitung sejak 27 Maret hingga 4 April. Dengan waktu yang tersisa, sekitar 3.000 personel pasukan darat kini diintensifkan untuk memadamkan kebakaran yang terus bermunculan.

"Bagaimana pun juga, upaya pemadaman sangat bergantung pada iklim. Kita lihat saja dan berharap semoga pada tanggal 1 sampai 4 April nanti akan turun hujan seperti prakiraan dari BMKG," katanya.

Ia mengatakan, kendala cuaca kering terus menghambat proses pemadaman dan termasuk juga kurangnya peralatan.

Meski begitu, ia mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan akan menambah pompa air yang memiliki kemampuan jangkauan selang hingga satu kilometer.

"Selain itu BNPB juga mendatangkan satu helikopter Bell TNI AD untuk memudahkan mobilisasi personel di lokasi yang sulit dijangkau," ujarnya.

Dengan begitu, tambahan heli tersebut akan memperkuat sembilan heli bom air dan pesawat yang sudah ada sekarang.

Berdasarkan data Satgas, pantauan dari satellite NOAA-18 menunjukan sebanyak 173 titik panas (hotspot) dan dari satelit Terra/Aqua (MODIS) sebanyak 777 titik.

Dari pantaun citra satelit Terra terlihat ada kabut asap tipis, laporan visibility Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pagi ini jam 07.00 WIB adalah dua kilometer.

"Asap tipis terlihat menyelimuti landas pacu, namun demikian masih aman untuk penerbangan," kata Airport Duty Manager Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan.(Ant)