Gagasanriau.com Pekanbaru-Kegalauan akan rendahnya realisasi serapan anggaran daerah disampaikan oleh Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau bidang ekonomi yang mendesak proyek pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari anggaran daerah atau negara segera dilelang.

"Sampai saat ini yang sudah dilelang hanya beberapa. Hal ini sangat disayangkan sekali karena membuat realisasi anggaran banyak, tapi belum bergerak," kata Ketua Komisi B DPRD Riau Rusli Ahmad di Pekanbaru.

Ia menyampaikan, seperti unit kendaraan yang telah ada di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 kepada kepolisian di Riau.

Padahal, kendaraan tersebut digunakan untuk kebutuhan Pemilu legislatif (pileg) yang sudah digelar pada 9 April 2014 dan untuk kebutuhan pemilihan presiden (pilpres) yang bakal digelar 9 Juli 2014.

"Untuk Polda ada mobil, speedboat dan motor. Itu dalam APBD bantuan dari provinsi, tapi sampai saat ini tak dilakukan tender. Lelang lah cepat, paling tidak untuk persiapan Pilpres," serunya.

Sementara untuk pengadaan yang bersumber dari APBN tahun 2014, lanjutnya, ada bantuan sapi dari kementerian yang harus segera diadakan karena dikhawatirkan bisa tidak mendapatkan hewan tersebut jika lambat ditenderkan.

Produsen sapi di Indonesia hanya beberapa provinsi diantaranya Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Lampung. Tapi sebaliknya, yang mendapat anggaran itu adalah seluruh kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia.

"Jangan seperti tahun lalu, memang uangnya sudah balik ke negara, tapi masyarakat kecewa. Selain itu, membuat serapan anggaran rendah," tambahnya.

Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau Jonli mengatakan, bagi pihaknya sendiri tidak ada kendala. Persoalannya sekarang berada di satuan kerja karena mereka belum ada yang mengajukan.

"Satuan kerja belum melaksanakan kegiatan, baru bersifat yang rutin saja ada. Realisasi keuangan sampai saat ini adalah 10,15 persen," katanya.(Ant)
Editor Tata Haira