Gagasanriau.com Pekanbaru-Kebijakan Walikota Pekanbaru Firdaus MT untuk membuka pendaftaran bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berminat menjadi Lurah, menuai kritikan dari salah seorang Lurah di Kecamatan Payung Sekaki.

Lurah Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Samiyo mengatakan bahwa sebenarnya rencana pemko membuka kran lebar-lebar bagi PNS yang berminat menjadi Lurah wajar saja. Namun jangan ada persyaratan batasan umur.

"Saya merasa keberatan dengan batasan umur dalam persyaratan itu. Hal ini jelas-jelas dianggap cara untuk menyingkirkan Lurah yang sudah berusia, meski kinerjanya masih bagus dan maksimal dirasakan masyarakat Kota Pekanbaru,"ungakap pria yang sudah 12 tahun menjabat lurah dan 7 kali pergantian kawasan lurah.

Menurut Samiyo, persoalan umur ini tidak perlulah menjadi salah satu persyaratan, selama seorang itu masih sanggup dalam menjalankan tugas dengan baik, urusan umur harusnya dikesampingkan.

"Saya merasa keberatan, dan tidak usahlah pakai kriteria batasan umur 53 tahun keatas. Kami-kami ini Lurah yang sudah senior dan masih mampu kok. Tapi kalau memang dirasa kinerja kami tidak maksimal dan tidak mampu lagi, ya terserah pak Walikota saja. Yang jelas masyarakat tahu kok dengan kami selama ini,"jelasnya dengan nada sedikit kecewa, Kamis (22/5/14) usai menghadiri rapat koordinasi Camat dan Lurah se-Kota Pekanbaru, disalah satu Hotel Pekanbaru.

Ia menambahkan, jika memang pendaftaran sebagai Lurah ini benar-benar terbuka, hal itu tentu sah-sah saja. Namun harus bersifat objektif dan diumumkan kepada masyarakat luas.

"Kalau memang terbuka untuk umum, ya diumumkan dong. Jangan hanya diinformasikan melalui Badan Kepegawaian Daerah saja," cetusnya.

Selain itu, katanya lagi, untuk masalah latar belakang pendidikan bagi si calon Lurah, Walikota hendaknya memperhatikan lulusan yang benar-benar dari ilmu kepamongan.

"Apa gunanya tamatan APDN, IPDN, kalau yang diambil dari tamatan lain,"tutupnya.
Rina