Gagasanriau.com Pekanbaru-Ribuan buruh perminyakan yang bekerja sebagai tenaga su kontraktor PT Chevron Pacific Indonesia di PT Bengkalis Kuda Laut (BKL) dan PT Sinar Mandau Mandiri (PT. SMM) menuntut pihak pemberi kerja untuk bertanggungjawab menyelesaikan hak mereka yang belum dibayarkan. "Secara garis besar demo kita hari ini menuntut penyelesaian buruh-buruh di PT SMM dan PT BKL,"papar Armainis Majelis Perwakilan Cabang Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Jumat (2w/6/2014) kepada wartawan disela-sela aksi demonstrasi yang menutup pintu masuk areal ladang minyak di Rumbai Pekanbaru. Dijelaskan oleh Armainis yang mewakili buruh bahwa PT. Chevron Pacific Indonesia harus bertindak karena kasus buruh PT Bengkalis Kuda Laut (BKL) yang belum menerima gaji, meskipun sudah dilakukan perundingan pihak perusahaan mau membayar gaji buruh-buruh mereka tetapi dengan syarat laporan di Polda Riau tentang dugaan penggelapan dicabut. "Padahal tak ada keterkaitan antara gaji dengan laporan di Polda itu,"tegas Armainis. Selain itu terkait dengan buruh subkontraktor PT Chevron di Minas, yakni PT SMM. Perusahaan yang mengalami peralihan kontrak tetapi tidak lagi melanjutkan kontrak kerja terhadap 12 karyawannya tanpa kejelasan. "Apa yang dilakukan manajemen PT SMM ini telah melanggar Kepmenaker nomor 19 tahun 2012," tegasnya. Para buruh perminyakan ini mengancam akan tetap melakukan aksi demonstrasi hingga minus sehari sebelum pilpres 8 Juli 2014 jika tuntutan mereka tak ditindaklanjuti pihak PT. CPI. Sugianto