Gagasanriau.com Pekanbaru-Berdasarkan hasil rekaman Satelit Terra dan Aqua yang mendeteksi sebanyak 154 titik panas (hotspot) tersebar di Provinsi Riau, Minggu (20/7/2014), dan sumber yang paling banyak terdapat di Kabupaten Rokan Hilir dan ini menjadi indikasi kebakaran lahan dan hutan kembali marak seiring dengan menurunnya curah hujan. "Total titik panas di seluruh Sumatera tercatat 195, yang didominasi oleh Riau sebanyak 154 titik panas," kata Kepala Divisi Data dan Infomasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, , Minggu (20/7/2014) dilansir oleh antarariau. Ia mengatakan hasil pantauan satelit itu didapatkan dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang terbaru yakni Minggu pukul 05.00 WIB. Jumlah titik panas terdeteksi meningkat dibandingkan sehari sebelumnya yang terdapat 75 titik pada pemantauan pada jam yang sama. Menurut dia, titik panas kini tersebar di enam kabupaten/kota yang sebagian besar berada di pesisir Utara Riau. Hal ini perlu menjadi perhatian karena asap kebakaran berpotensi terbawa ke Malaysia dan Singapura, karena arah angin cenderung berhembus dari Selatan ke arah Selat Malaka. Sebaran "hotspot" paling banyak terdapat di Kabupaten Rokan Hilir dengan terdeteksi 131 titik panas. Kemudian di Kabupaten Bengkalis terdapat 13 titik panas, Rokan Hulu enam titik, Pelalawan 2 titik, serta Kota Dumai dan Kabupaten Kuantan Singingi masing-masing 1 titik. Berdasarkan keakuratan data di atas 70 persen, lanjutnya, terdapat 98 titik yang terindikasi kuat sebagai titik api kebakaran. Sebanyak 91 titik berada di Rokan Hilir, kemudian Bengkalis dan Rokan Hulu masing-masing 3 titik, dan Kota Dumai 1 titik. "Kebakaran diprediksi masih tinggi potensinya karena cuaca Riau pada umumnya minim hujan, peluang hujan dengan intensitas ringan dan bersifat lokal pada malam atau malam dini hari diprakirakan terjadi di sebagian kecil wilayah Riau bagian timur dan sebagian selatan," ujarnya. Diaz Bagus Amandha