Gagasanriau.com Pekanbaru-Aktifis Badan Eksekutif (BEM) Universitas Riau kecewa dan mengkritik pemerintah terkait persoalan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang mereka miliki tak kunjung selesai-selesai.

Seusai melaksanakan upacara memperingati Hari Ulang Tahun RI ke 69, aktifis mahasiswa ini menggelar “kumpul koin” Minggu (17/8/2014) dan juga pemyambutan mahasiswa baru sebanyak 8000 mahasiswa, aksi kumpul koin ini menurut aktifis BEM sebagai bentuk protes kepada pemerintah atas ketidak pedulian pemerintah pusat dan daerah untuk menindaklanjuti persoalan yang mereka hadapi.

“Gerakan Sumbang Koin ini, menunjukkan keseriusan mahasiswa UNRI untuk memiliki Gedung PKM. Agar banyak hal dapat dilakukan di Gedung ini. Presiden SBY, maupun Presiden selanjutnya, baik JOKOWI atau PRABOWO harus tahu akan keadaan ini. Besok pagi, koin ini kami kirimkan kepada Presiden SBY, sebagai wujud pengharapan kami agar segera memiliki gedung PKM. Gubri juga harus lebih sensitive menyikapi permasalahan infrastruktur di kampus, yang prestasinya terus menanjak ini”, tutupTopan Rezeki Erlando, Menteri Hukum dan Advokasi BEM UNRI.

Gedung PKM Unri yang awalnya sudah dibangun namun dalam proses pengerjaan ternyata tanah diatas bangunan tersebut bermasalah hingga terjadilah upaya hukum antara Pemprov Riau, Kemendikbud melawan PT Hasrat Tata Jaya dan perkembangan terakhir di Mahkamah Agung pihak perusahaan dinyatakan menang dalam kasus sengketa lahan tersebut.

Untuk menyambut para mahasiswa baru ini BEM Unri menginisiasi penggunaan Gedung PKM yang masih bermasalah ini agar bisa menampung ribuan mahasiswa baru ini.

“Kita menginisiasi penggunaan gedung PKM ini. Dikarenakan memang UNRI hanya punya gedung pertemuan yang berkapasitas 500 orang. Jangankan untuk PMB (Penyambutan Mahasiswa Baru), SEMINAR AKBAR, dan lain-lain. Untuk WISUDA saja, tenda masih menjadi pilihan tempat berteduh para orang tua sarjana” ujar Eko Jatmiko, Ketua Panitia PMB Universitas Riau.

Diaz Bagus Amandha