Daerah

KPW PRD Sultra Kecam Tindakan Brutal Kepada Rakyat

Gagasanriau.com Pekanbaru-Komite Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Demokratik (KPW-PRD) Sulawesi Tenggara mengecam tindakan anarkis pihak kepolisian setempat yang bertindak arogan ketika merefresif protes warga.

Hal ini disampaikan melalui siaran pers nya Senin (4/5/2015) dimana tindakan Kepolisian Daerah Sultra dalam penangkapan 3 Maret dini hari di Kelurahan Polara, Kecamatan Wawoni Tenggara, Kabupaten Konkep menurut Badarudi Ketua KPW PRD benar-benar sangat represif dan brutal.

"Dalam 1 rumah, 30-an anggota Brimob melakukan pengepungan, mirip aksi heroik dalam penyergapan teroris. Saking membabi butanya, Hasruddin (25 Thn) menjadi korban salah tangkap"ungkap Badarudin.

"Sepanjang jalan sampai di dermaga saya dipukuli dan saya sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa dengan tangan diikat dan dipegang oleh 3 orang anggota Brimob. Tidak hanya itu, polisi membabibuta menembaki warga”tegas Hasruddin warga yang ditangkap oleh kepolisian.

“keberadaan PT. Derawan Berjaya Mining yang mengolah pasir chrom justru tidak menguntungkan masyarakat Batulu secara umum, dengan keberadaan tambang harusnya ada lapangan pekerjaan untuk warga setempat, tapi buktinya saya harus ke kampung orang untuk melamar pekerjaan”tambah Hasrudin.

Hasrudin menilai tindakan represif aparat sudah sangat keterlaluan dan semakin memperlihatkan keberpihakannya kepada kepentingan modal asing.

Selain itu menurut Hasrudin tindakan salah tangkap juga memperlihatkan ketidakadannya profesionalitas kerja dalam satuan Polda Sultra, karena ditambahakn oleh Badaruddin sebelumnya telah terjadi juga salah tangkap dimana kawan Muamar Mumu yang jadi korbannya.

Untuk diketahui, korban penembakan Adam yang dirawat di RS Abunawas Kendari harus di rujuk ke Makassar, sedangkan Muamar Kader PRD masih di tahan di Polres Kendari.

Atas tindakan brutal tersebut Badarudin menyatakan bahawa Kapolda Sulawesi Tenggara Arkian Lubis dan Kapolres Kendari Ilham Saparona Hasibuan harus bertanggung jawab. Selain itu mendesak Kapolri Jenderal Badrodin Haiti segera mencopot Kapolda Sultra dan Kapolres Kendari dari jabatannya serta memecat aparat pelaku penembakan.

Dan ketiga KPW PRD Sultra mendesak agar pihak kepolisian segera bebaskan Muamar (kader PRD) yang ditahan di polres Kendari.

Reporter Brury MP


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar