Daerah

Dugaan Korupsi Proyek Multiyears di Pemkab Kampar

Gagasanriau.com Pekanbaru - Proyek Multiyears Water Front City tahun 2013 di Pemerintahan Kabupaten Kampar di-indikasikan ada aroma korupsi karena progress fisik dengan anggaran yang dihabiskan sebesar Rp17 Milyar tidak sesuai hasilnya.

Hal ini disampaikan oleh Praktisi Hukum Suharmansyah yang fokus menyoroti persoalaan hukum di Pemkab Kampar. Melalui jejaring sosial Facebook Suharmansyah menanggapi kegaduhan tentang Rapat Paripurna Pengambilan Persetujuan Multiyear pembangunan Jembatan Water Front City dan penyampaian Ranperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Tahun 2014, Selasa (16/6).

"Proyek tersebut merupakan proyek yang dibuat untuk menutupi proyek Multiyears Water Front City tahun 2013 yang bermasalah karena dengan pagu anggaran Rp.17 M hanya selesai tiang pancangnya saja, itupun sudah roboh dibawa air, jadi diduga menutupi kasus Water Front City fiktif dengan melakukan pelanggaran, karena proyek multiyears tidak boleh dilakukan di akhir masa jabatan. Sampai kapankan APBD Kampar dihisap oleh sang pengkhianat Kampar?"tulis Suharmansyah di dinding Facebooknya Rabu (17/6/2015).

Seperti dilansir oleh beberapa media pemberitaan online yang berhasil dihimpun Gagasanriau.com menuliskan bahwa Rapat Paripurna Pengambilan Persetujuan Multiyear pembangunan Jembatan Water Front City dan penyampaian Ranperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Tahun 2014, Selasa (16/6) dihebohkan dengan aksi marah- marah Bupati Kampar, Jefry Noer. Pasalnya Jefry Noer kesal dengan sedikitnya anggota dewan yang hadir.

"Fikri telpon itu anggota DPRD, yang tidak hadir, "ungkap Jefry Noer dengan nada kesal memerintah Ketua DPRD Kampar, Ahmad Fikri dilansir dari Gardanews. Selain itu, peristiwa menarik lainnya terjadi saat Jefry Noer dengan nada membentak kepada salah satu anggota DPRD, Triska Felly dari Fraksi PDIP.

"Fely, kalau kamu tidak mau menandatanganinya lebih baik keluar saja,"ancam Jefry.

Entah tandatangan apa yang dimaksud oleh Jefry. Namun hal ini sontak menjadi perbincangan hangat di social media. Nitizen meminta Triska Felly membuka secara apa “tandatangan” yang dimaksudkan oleh Bupati

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar