Daerah

PT RAPP dan PT Arara Abadi Dominasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Konsesinya

Gagasanriau.com Pekanbaru - Cuaca ekstrim dalam beberapa pekan belakangan ini diindikasikan telah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan menurut data dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendata ada 182 titik panas (hotspot) yang terekam oleh Satelit Terra dan Aqua di Pulau Sumatera.

Sementara itu berdasarkan data dari Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) indikasi kebakaran hutan dan lahan ini terjadi di areal konsesi dua perusahaan bubur kertas raksasa yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) dan PT Arara Abadi.

Dimana diuraikan dalam situs resmi jikalahari.or.id terdapat hotspot yang tersebar di area Konsesi HTI dan HGU juga kawasan Konservasi. Di kawasan HTI yaitu PT. Arara Abadi sebanyak 4 hotspot, PT. Bukit Batu Hutani Alam 1 hotspot, PT. Mitra Hutani Jaya 1 hotspot, PT. Mutiara Sabuk Khatulistiwa 1 hotspot, PT. RAPP 4 hotspot, PT. Rimba Rokan Lestari 1 hotspot, PT. Satria Perkasa Agung 3 hotspot, PT. Sekato Pratama Makmur 1 hotspot, PT. Seraya Sumber Lestari 1 hotspot. Sedangkan di Konsesi HGU tidak terdapat hotspot. Di kawasan konservasi tepatnya di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) terdapat 1 hotspot.

Dimana disampaikan oleh Jikalahari pihaknya memantau hotspot atau titik panas khusus di areal hutan gambut terutama di kawasan hutan hutan produksi tetap yang ditanami akasia untuk pulp and paper atau khusus di areal konsesi perusahaan. Ini untuk melihat ketaatan perusahaan yang menerapkan nol karhutla di dalam konsesi perusahaan.

Dijelaskan oleh Jikalahari titik hotspot ini belum menggambarkan lahan perusahaan terbakar. Ia masih berbentuk petunjuk bahwa ada titik panas di dalam areal perusahaan.

Editor Brury MP


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar