Daerah

Terpantau 12 Titik Hot Spot, Pemkab Minta Polres Rohil Tindak Tegas Pelaku Karhutla

Gagasanriau.com Bagan Siapiapi - Peninjauan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Rokan Hilir (Rohil), Drs H Surya Arfan MSi, Senin 29/6 kemarin melaui jalur udara menggunakan Heliped milik PT Sinarmas, terpantau sebanyak dua belas (12) titik api di wilayah Rohil.

"Kalau untuk hari ini saya belum bisa pastikan jumlahnya berapa. Tetapi kalau kemarin, sudah mencapai dua belas titik api, terpantau daerah terparah berada disekitar Kepenghuluan Labuhan Tangga Hilir, Kecamatan Bangko tepat dibelakang Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ar-Ridho," katanya ketika dikonfirmasi gagasanriau.com, Selasa 30/6 terkait hasil tinjauannya kemarin di Bagan Siapiapi.

Menaggapi tersebut, dirinya meminta kepada jajaran Kepolisian Resort (Polres) Rohil agar segera menangkap pelaku pembakaran hutan dan lahan. Disamping itu, dirinya sangat menyayangkan terjadinya kebakaran yang terjadi saat ini, padahal jelas-jelas lahan tersebut memiliki tuan.

Namun yang disayangkannya, ketika pemilik lahan yang diinterogasi oleh petugas kepolisian ataupun pemerintah setempat, selalu ada saja alasan pemilik lahan tidak mengetahui dilahannya sedang terjadi kebakaran.

"Kita minta kepada pihak kepolisian secepatnya menangkap dan penjarakan sesuai hukum yang berlaku, karena banyak orang susah jadinya.Setiap terjadi kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) selalu alasannya tidak tahu siapa pemiliknya, kalau ditanya kepada penghulu setempat pasti tahu dan segera panggil pemiliknya," tegasnya.

Adapun upaya penanganan akan terus dilakukan oleh Pemkab Rohil guna memadamkan api dengan menggunakan air di seputaran Sungai Rokan. "Kita akan padamkan dengan cara Water Bumping secara bertahap menggunakan Heli Kopter milik PT Sinarmas, agar kebakaran itu tidak menjalar kemana mana," ujarnya.

"Jika tidak dilakukan tindakan pemadaman, maka pada malam hari mata masyarakat terasa pedih karena asap, sedangkan pada siang harinya menimbulkan panas yang sangat luas biasa. Meskipun tak terlihat kabut, namun kondisi ini cukup membuat masyarakat resah, apalagi dalam keadaan Bulan Puasa," urainya.

Reporter Hermansyah


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar