Daerah

Harga Karet Melempem, Ekonomi Masyarakat Petani Melemah

Gagasanriau.com Bagan Sinembah - Harga jual getah karet alam yang saat ini menurun drastis, membuat para petani karet di Bagan Sinembah dan Rokan Hilir pada umumnya,sulit untuk membangkitkan perekonomian masyarakat setempat.

Semakin menurunnya harga komoditas unggulan kedua itu setelah kelapa sawit memang sangat rendah dan hanya berkisar di angka Rp 5.00 per kg. Dengan jatuhnya harga karet, para petani karet banyak mengeluh seperti yang diungkapkan salah satu petani karet Bagan Sinembah, Suwito kepada wartawan, Sabtu 1/8.

"Penurunan harga getah karet itu sudah berlangsung lama. Sejak awal tahun 2014 hingga kini belum ada kenaikan secara signifikan, jikapun ada kenaikan, itupun hanya bertambah Rp 500 setiap kg. Itu pun hanya sementara saja,dan setelah itu, harga turun lagi," katanya.

Akibat turunnya harga karet itu, menurut Suwito lagi, mereka sebagai petani karet hanya bisa bertahan untuk biaya hidup setiap hari. "Banyak petani karet sudah tidak bergairah untuk menyadap getah karet di kebun," ucapnya.

Dikatakan lagi, harga getah karet saat ini sudah tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok yang terus melambung, seperti harga beras, minyak goreng, serta keperluan sekolah anak. "Seharusnya harga karet di atas Rp 10.000/kg, jika harga seperti itu maka ekonomi kami bisa bangkit," keluhnya.

Reporter Hermansyah


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar