Daerah

Ditanya Titik Api Karlahut, Kadishut Riau Tidak Tahu

GagasanRiau.com Pekanbaru - Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Riau Fadrizal Labay tidak mengetahui berapa titik api dan di daerah mana saja terjadi kebakaran hutan di Bumi Lancang Kuning ini. Hal ini terungkap saat dilakukan konfirmasi oleh GagasanRiau.com ke telepon genggamnya ke nomor 08126851XXX Kamis pagi (10/9/2015). "Saya tidak tahu ya hari ini, kalo kemaren zero (nol) tapi hari ini saya belum tahu,"ungkapnya menjawab saat dikonfirmasi perkembangan terakhir Kebakaran Lahan dan Hutan. Begitu juga saat ditanyakan sudah berapa banyak luasan lahan dan hutan yang terbakar selama periode Juli hingga Agustus 2015, Fadrizal Labay juga mengaku lupa. "Saya lupa ya tidak ingat saya, kalo mau data ada bisa diambil di Posko Satgas Karlahut"katanya menyarankan. Sebelumnya berbagai organisasi lingkungan saat melakukan konferensi pers dengan awak media menyatakan bahwa Riau memiliki lahan gambut seluas 4,044 juta hektar atau sekitar 56,1% luas lahan gambut di Sumatera. Menurut data dari satelit NASA, dari bulan Januari sampai bulan September titik api paling banyak terjadi di bulan Juli yaitu sebanyak 2085 titik. Titik api diantaranya berada di areal HTI PT. Arara Abadi sebanyak 336 titik, PT. RAPP 297 titik, PT. Bukit Batu Hutani 107 titik, PT. Inhil Hutani Pratama 103 titik, PT. Rimba Rokan Lestari 146 titik, PT. Sumatera Riang Lestari 208 titik. Titik api di areal perkebunan diantaranya ada di PT. Alam Lestari 43 titik, Non HGU 1730 titik, PT. Langgam Inti Hibrindo 23 titik, PT. Pusaka Mega Bumi Nusantara 10 titik. APBD Riau tahun 2014 Rp. 8,269 triliun dalam setahun, sementara kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan untuk Februari-maret 2015 mencapai 20 Triliun, artinya nilainya dua kali dari APDB Riau dalam setahun. Reporter Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar