Daerah

Gempar Akan menghadap DPRD Riau Bahas Penghadangan OKP Saat Sampaikan Aspirasi

GagasanRiau.com Pekanbaru - Organisasi Gerakan Mahasiswa Pemantau Riau (Gempar) akan menghadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau untuk mengadukan adanya penghadangan organisasi Pemuda Pancasila (PP) saat melakukan aksi unjuk rasa ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau pada Selasa (29/9/2015) siang.

Hal ini dikatakan Dodi Sugiarto Koordinator Aksi Gerakan Mahasiswa Pemantau Riau (Gempar) kepada GagasanRiau.com Sabtu siang, (3/10/2015), bahwa mahasiswa saat menyampaikan aspirasi merasa terintimidasi dan dikekang kebebasan menyampaikan pendapat di muka dimana dikatakan Dodi lagi, penghadangan dengan gaya premanisme tersebut sudah membunuh demokrasi dan melanggar konstitusi negara sesuai dengan UU No.9 Thn 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat.

"Karena secara nyata penghadangan yang dilakukan oleh ormas PP sudah mengintimidasi warga negara untuk menyampaikan pendapat, dan kapasitas mereka untuk menghadang gerakan massa juga tidak ada disana,"tegas Dodi. Selain itu Dodi juga mempertanyakan keberadaan kepolisian saat aksi berlangsung, pasalnya menurut Dodi patut dicurigai bahwa pengerahan massa ormas PP tidak memiliki izin dan pemberitahuan kepada pihak kepolisian. "Jika demikian berarti pengerahan massa ormas PP Selasa kemarin ilegal, dan polisi membiarkan saja"tegas Dodi lagi.

Untuk itu tambah Dodi, Gempar akan menyampaikan semua keberatan ini kepada Komisi A DPRD Riau sebagai wakil rakyat untuk mengevaluasi pihak kepolisian dan juga mempertanyakan kewenangan ormas melakukan penghadangan terhadap warga negara menyampaikan aspirasi.

Selain itu Dodi menambahkan juga agar Komisi A DPRD Riau untuk memanggil Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman terkait laporan Gempar ke Kejati adanya "permainan" dalam proses tender proyek APBD 2015, diduga merugikan negara 200 milyar.

Sebelumnya Gempar melakukan aksi demonstrasi menuntut agar Kejati Riau mengusut KKN yang dilakukan oleh keluarga PLT Gubri terkait tender-tender proyek APBD triliunan rupiah. Namun sayang, aksi demo mahasiswa pagi itu dihadang ratusan anggota Pemuda Pancasila (PP) Riau.

Reporter Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar