Daerah

Terkait Penghadangan Ormas, Gempar:"Mereka Mengancam Akan Membunuh Kami, Dan Menghilangkan Anggota Tubuh Kami

GagasanRiau.com Pekanbaru - Organisasi Gerakan Mahasiswa Pemantau Riau (Gempar) mengungkapkan bahwa saat mereka melakukan aksi massa untuk menyampaikkan aspirasi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau para aktifis ini diancam akan dibunuh dan dibuat cacat tubuh oleh oleh oknum dalam tubuh Organisasi Massa (Ormas) jika tetap melakukan aksi mengungkap Korupsi dan Kolusi dalam keluarga Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri).

Hal ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi A DPRD Riau Senin (5/10/2015) di gedung rumah wakil rakyat tersebut, terkait penghadangan yang dilakukan oleh Ormas Pemuda Pancasila Riau pada Selasa (29/9/2015) yang lalu.

"Saya sebelum aksi diajak bertemu oknum Ormas PP (Pemuda Pancasila. Red) dan ditawari uang dan fasilitas lainnya berupa tiket keberangkatan ke Pulau Bali asala mau menemui Ketua Ormas tersebut. Namun saya menolak, karena menolak saya dan kami sekitar 7 orang tergabung di dalam Gempar ini diancam akan dibunuh, bahkan diancam akan dibuat cacat dengan menghilangkan salah satu anggota tubuh kami"kata Rian aktifis Gempar lugas.

"Kami pinta Kepolisian Daerah (Polda) Riau mempertanyakan kapasitas Ormas PP yang menghadang aksi Gempar bergaya preman, apakah ada izin dari kepolisaan, dan DPRD menyurati Kemendagri untuk membubarkan ormas yang menghadang gerakan demokrasi"kata Mirwansyah Koordinator Umum Gempar.

Selain itu ditambahkan oleh Dodi Sugiarto Koordinator Aksi Gempar, bahwa ormas PP juga membawa senjata tajam berupa sangkur saat menghadang aksi Gempar Selasa lalu. "Dan ancaman kekerasan sudah saya terima oleh oknum-oknum PP Riau tapi saya tidak takut"tegas Dodi.

Selain itu dipaparkan Dodi saat aksi massa tersebut aktifis Gempar terjadi aksi kekerasan berupa disikut, dicaci maki dengan kata-kata kasar.

Dipaparkan Dodi lagi, massa Gempar terdiri dari 4 kampus terbesar di Pekanbaru dan saat melakukan RDP ini mereka diwakili oleh beberapa perwakilan kampus, "dan tujuan aksi kami adalah membersihkan Riau dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) keluarga Andi Rahman (Plt Gubri)"tukas Erlangga aktifis Gempar lainnya.

Perwakilan mahasiswa Gempar ini pantauan GagasanRiau.com Senin siang sekitar jam 14.30 Wib mereka diterima oleh perwakilan Komisi A, terdiri dari Sugianto, Taufik Arrahman dan Kordias Pasaribu.

Reporter Ady Kuswanto


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar